Seorang penjual daging bernama Gani dipuji polisi setelah mengembalikan uang tunai Rp 12 juta yang ia temukan di sekitar Balla Lompoa. Uang belasan juta rupiah itu kini telah dikembalikan kepada pemiliknya.
"Memang ada penjual daging itu yang menemukan dompet berisi uang Rp 12 juta, kemudian dia hubungi polisi supaya bisa dikembalikan," ujar Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan kepada detikcom, Rabu (29/7/2020).
Balla Lompoa--yang berarti rumah besar--adalah istana kediaman Raja Gowa. Bangunan yang ada di tengah Kabupaten Gowa ini sekaligus jadi pusat pemerintahan Kerajaan Gowa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tambunan bercerita Gani awalnya berjalan menuju pasar di dekat Balla Lompoa, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Senin (27/7). Tiba-tiba dia melihat sebuah kantong plastik berisi dompet yang di dalamnya ada uang tunai Rp 12 juta tersebut.
"Kemudian dia ke pasar. Ada dua pasar itu dia datangi dan menyampaikan siapa yang punya barang ini. Maksudnya dia mencarilah (pemilik uang Rp 12 juta) tapi tidak ada yang mengaku," ujar Tambunan.
Karena tidak menemukan pemiliknya, Gani lantas membawa pulang plastik yang berisi dompet dan uang tersebut ke rumahnya. Namun Gani tidak pernah tenang lantaran menganggap pemilik uang tersebut pasti sedang gusar.
![]() |
"Kemarin keterangannya dia 'saya berdoa, Pak, saya harus kembalikan ini uang'. Kemudian dia menghubungi polisi," terang Tambunan.
Sementara itu, Satuan Sabhara Polres Gowa, yang menerima laporan Gani, lantas membuka isi dompet dan menemukan identitas pemilik bernama Asrul. Polisi dan Gani pun langsung bergerak ke alamat Asrul di Pallangga, Gowa, pada Selasa (28/7).
"Dikembalikanlah itu uang sama yang bersangkutan dan senanglah yang punya uang itu," terang Tambunan.
Menurut Tambunan, Asrul sangat berterima kasih kepada polisi dan terutama kepada Gani. Pasalnya, uang tersebut adalah modal buat usaha.
"Dia itu senang sekali karena ternyata si Asrul ini dia pedagang juga sebenarnya. Jadi uang itu adalah modal usaha. Dia bilang dia sudah pasrah sebenarnya karena sempat berpikir kalau uang itu sudah tidak mungkin kembali lagi," katanya.
(jbr/jbr)