Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I Jakarta tinggal sehari lagi. Belum jelas betul apakah PSBB fase I ini akan diakhiri atau dilanjutkan. Juru wabah menilai Jakarta bisa memasuki PSBB transisi fase II.
"Ini kan fase I. Kalau mau naik ke Fase II, boleh," kata epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 4 Juni silam, Gubernur Jakarta Anies Baswedan telah memaparkan PSBB transisi fase II belumlah ditentukan waktu pembukaannya. Bila PSBB transisi fase II dibuka, maka kegiatan keagamaan dengan pengumpulan massa hingga hiburan malam bakal dibuka.
"Mungkin saja hiburan malam atau hiburan siang seperti apa yang boleh dibuka, dikaji terlebih dahulu oleh Pemda. Syaratnya, tempat-tempat tersebut harus memenuhi protokol kesehatan yang diterapkan untuk kegiatan itu, dengan kemungkinan bisa ditutup sewaktu-waktu bila terjadi lonjakan kasus COVID-19," kata Pandu.
![]() |
COVID-19 Bisa lebih berisiko menular bila protokol kesehatan pencegahan pandemi itu tidak diterapkan dengan baik. Apakah bila Jakarta memutuskan untuk melangkah ke PSBB transisi tahap II tidak memperbesar risiko penularan virus Corona?
"Semua berisiko, tapi risiko harus diambil," kata Pandu.
Tonton video 'Pemprov DKI Kantongi Rp 1,13 Miliar dari Denda PSBB Jakarta':
Untuk meminimalisir risiko, maka 3M harus diterapkan dengan ketat. 3M adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabut, dan menjaga jarak selama beraktivitas. 3M merupakan bagian dari protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Edukasi masif soal 3M ini perlu digencarkan sebelum penindakan terhadap pelanggar diterapkan secara disiplin.
"Ketika penduduk diizinkan melakukan aktivitas sosial ekonomi maka risiko penularan otomatis akan naik. Itu hanya bisa ditekan kalau semua penduduk melakukan 3 M. Itu pengganti penduduk suruh tinggal di rumah sebelum pelonggaran," kata Pandu.