Pemerintah sedang mengkaji pembukaan sekolah tatap muka di zona kuning. Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan tahapan-tahapan sebelum akhirnya sekolah diizinkan dibuka.
"Untuk sekolah, terutama zona kuning, sebelum dibuka tentunya harus dilakukan prakondisi di mana harus dihitung betul keadaan yang ada," kata Wiku dalam jumpa pers lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/7/2020).
Dia juga mengatakan harus dilakukan simulasi dan pengukuran dengan timing kapan waktu yang paling tepat satu wilayah bisa membuka sekolah tatap muka lagi. Wiku mengatakan, jika daerah bisa menjaga peningkatan kasus, pemerintah akan mempertimbangkan untuk dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila kondisinya memang memungkinkan dan semua pihak yang dalam satu daerah atau wilayah tersebut mampu dengan tidak menimbulkan kasus atau dapat menjaga peningkatan kasus, maka itu akan kami pertimbangkan untuk dibuka," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah tengah membahas kemungkinan daerah yang berada di zona kuning pun akan dibuka. Doni menyebut akan membahas rencana tersebut dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kondisi kelas, dipastikan tidak akan seperti biasa sebelum ada Corona, jika kebijakan itu keluar.
"Gugus Tugas hanya merekomendasikan untuk sekolah itu di zona hijau. Kami sedang memikirkan permintaan sejumlah masyarakat agar zona kuning pun diizinkan untuk sekolah," kata Doni Monardo usai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam tayangan yang disiarkan langsung di akun Youtube Setpres, Senin (13/7).
"Kalau toh ini disetujui, maksimal setiap pelajar hanya 2 kali mengikuti kegiatan kemudian persentase pelajar yang ada di ruangan tidak boleh lebih dari 30 persen atau 25 persen," ungkapnya.
(idn/jbr)