Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI mengharapkan Rapimnas III dan Munas SOKSI XI menjadi momentum bersatunya seluruh kekuatan di Partai Golkar. Bamsoet mengatakan satu SOKSI, satu kosgoro, dan satu MKGR dalam satu Golkar, merupakan salah satu kunci kemenangan Partai Golkar dalam setiap pertarungan politik.
"Jika kita bersatu, solid dan guyub, maka Partai Golkar akan mampu memenangkan pertarungan 2024," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Sabtu (25/7/2020).
Hal itu ia sampaikan dalam acara Musyawarah Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), di Jakarta pada hari Jumat (24/7). Bamsoet mengingatkan alarm gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin hari semakin nyaring terdengar akibat pandemi COVID-19 yang tak juga menunjukan penurunan di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah berbagai langkah stimulus pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mencatat hingga Juli 2020 sudah 12 juta penduduk kehilangan pekerjaan.
"Tak sedikit juga para pekerja yang mengalami pemotongan upah. Pandemi COVID-19 telah menguji berbagai dimensi kemanusiaan kita dalam menjalani kehidupan. Bangsa Indonesia beruntung memiliki semangat gotong royong sebagai saripati nilai-nilai Pancasila. Gotong royong inilah yang telah menyelamatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Bamsoet.
Bamsoet memuji ketangguhan para pekerja yang terkena PHK, namun bisa tetap kreatif merintis usaha. Ada yang berdagang di e-commerce, maupun menjual hasil makanan dan minuman yang dibuat sendiri. Kreativitas dan ketangguhan warga menjadi penguat langkah pemerintah yang saat ini sedang mengambil banyak peluang ekonomi dari berbagai perusahaan internasional yang ingin merelokasi pabriknya akibat pandemi COVID-19.
"Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, selama pandemi COVID-19 sudah ada 143 perusahaan internasional yang diidentifikasi akan merelokasi investasi mereka ke Indonesia. Antara lain 57 perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat, 39 dari Taiwan, 25 dari Korea Selatan, dan 21 dari Jepang. Upaya ini setidaknya bisa membuka lapangan usaha kerja baru, untuk menekan jumlah pengangguran terbuka akibat pandemi COVID-19," imbuh Bamsoet.
Bamsoet juga mendorong pemerintah khususnya Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempercepat penyaluran anggaran pemulihan ekonomi untuk UMKM. Hingga 21 Juli 2020, dari alokasi total anggaran sekitar Rp 123,46 triliun, baru 10% yang tersalurkan, yakni sebanyak Rp 11,84 triliun.
"Padahal sejarah telah mengajarkan, sejak krisis ekonomi 1998 dan krisis global 2008, sektor koperasi dan UMKM lah yang menjadi penyangga perekonomian nasional. Sekaligus menyerap banyak lapangan tenaga kerja. Dalih bahwa penyaluran stimulus terhambat hanya karena masalah data UMKM yang belum terintegrasi, menjadi bukti betapa lemahnya pengelolaan data di berbagai kementerian dan lembaga," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara Munas SOKSI tersebut yaitu Ketua Umum Partai Golkar/Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung, juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, sesepuh SOKSI Oetojo Oesman, Thomas Suyatno, Bomer Pasaribu, Bobby Suhardiman, Achmadi Noor Supit dan Agun Gunanjar.
Dalam acara tersebut, Bamsoet bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) menyumbangkan alat rapid test. Rapid test dilakukan untuk mengetahui peserta Munas SOKSI dari 34 provinsi tidak terkena COVID-19 sebelum acara dimulai.
(prf/ega)