.webp)
Polisi menangkap tiga orang diduga pengedar narkoba di tiga tempat berbeda di Medan. Ada 15,4 kilogram sabu dan 20 ribu butir pil ekstasi yang disita.
"Pada 20 Juli 2020, petugas mendapat informasi bahwa diduga ada bandar narkoba di wilayah kita. Kemudian, pada pukul 20.00 WIB, petugas mengamankan tersangka berinisial TZ di Jalan Pinang Baris, Medan," kata Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko di Polrestabes Medan, Jumat (24/7/2020).
Riko mengatakan petugas mengamankan TZ dan barang bukti 15 kg sabu serta pil ekstasi sebanyak 20 ribu butir. TZ disebut mendapat upah Rp 3 juta per kg sabu yang dijual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut tersangka TZ, dia diperintahkan oleh tersangka BR yang masih DPO. Dari 15 kg sabu ini, tersangka TZ mengakui menerima upah setiap kilonya Rp 3 juta. Jadi 15 kg ini, apabila berhasil, dia mendapatkan Rp 45 juta," ujar Riko.
Petugas kemudian menangkap pria berinisial KS di lokasi lain pada Rabu (22/7). Ada 0,70 gram ganja yang diamankan.
Petugas kemudian menangkap pria lainnya, IE, di Percut Sei Tuan. Petugas menyita barang bukti 12 bungkus sabu dengan berat 460 gram.
"Jadi ada dua LP dan tiga tersangka. 15 kg sabu dari TZ ini akan dipasarkan di Medan. Barangnya dipasok dari Pekanbaru," ujar Riko.
Ketiga orang itu ditembak pada bagian kakinya saat proses penangkapan. Riko mengatakan total barang bukti yang diamankan seharga Rp 8,18 miliar.
"Harga di pasaran itu Rp 400 ribu per gramnya, berarti total barang ini Rp 6,18 miliar. Satu butir ekstasi itu asumsi di pasaran Rp 100 ribu, estimasinya Rp 2 miliar," sebut Riko.
"TZ ini sudah tiga kali beraksi. Pertama, mengedarkan 10 kg sabu, kedua 10 kg dan ini 15 kg sabu. Dia jaringan Medan-Pekanbaru," sambung Riko.
