Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak ribuan pelanggar pada hari pertama Operasi Patuh Jaya 2020. Dari total 4.462 pelanggaran didominasi oleh pengendara motor.
"Jumlah penindakan tilang sejumlah 1.763 tilang, didominasi oleh pengemudi sepeda motor," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan tidak semua pelanggar kena tilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang diberi teguran sejumlah 2.699 teguran," ujar Fahri.
Sementara itu, polisi mencatat jenis pelanggaran tertinggi adalah melawan arus. Total ada 537 pengendara yang melawan arus.
Operasi Patuh Jaya dimulai sejak Kamis (23/7) hingga 5 Agustus 2020 mendatang. Ada lima jenis pelanggaran yang jadi prioritas sasaran operasi, yakni melawan arus, pengemudi dan penumpang motor tak menggunakan helm SNI, melanggar marka stop line, melintas di bahu jalan tol, serta menggunakan rotator atau sirene tidak sesuai ketentuan.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyampaikan, selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta di tengah pandemi ini, polisi tidak melakukan penilangan.
Namun angka pelanggaran lalu lintas justru mengalami peningkatan. Selama Januari-Juni 2020, Polda Metro Jaya mencatat ada ratusan ribu pelanggaran.
"Di Indonesia kecelakaan lalu lintas pada 2019 meningkat. Di wilayah Polda, jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas pada awal tahun 2020 sampai Juni sudah tercatat 4.708 kecelakaan laka lantas dan 484.302 pelanggaran yang terjadi," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat memimpin apel pasukan Operasi Patuh Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/7/2020).