Kisah Komplotan Pencuri di Kantor Polisi: Bergaya Perlente-Modal Gede

Round-Up

Kisah Komplotan Pencuri di Kantor Polisi: Bergaya Perlente-Modal Gede

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 07:34 WIB
Mencuri di Proyek Gedung Polres Bandara Soetta, 6 Pria Ditangkap Polisi
Foto: Pencuri di Polres Bandara Soetta ditangkap polisi (Kadek Melda Luxiana)
Tangerang -

Enam orang pria ditangkap setelah melakukan pencurian di gedung baru Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang. Dalam aksinya ini, para pelaku mengeluarkan modal cukup gede untuk berdandan perlente agar tidak dicurigai maling.

Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra menuturkan, para pelaku ini mengeluarkan modal cukup besar untuk memuluskan aksinya. Mereka menyewa sebuah mobil sebagai alat operasional.

Para pelaku ini melakukan aksinya dengan terlebih dahulu melakukan penyewaan kendaraan mobil tergolong mewah, jenis Innova Venturer, disewa 1 bulan," kata Kapolres Bandara Soetta Kombes Adi Ferdian Saputra saat jumpa pers di Polresta Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil tersebut disewa selama 1 bulan. Selanjutnya, para pelaku mengganti pelat nomornya dengan yang palsu untuk mengaburkan jejak pelarian usai melakukan aksinya.

"Pelat nomor ini merupakan pelat nomor palsu yang mereka cetak sendiri di penjualan di pinggir jalan. Mereka sewa mobil itu kurang-lebih Rp 9 juta sebulan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Para pelaku ini memang bukan pemain baru. Mereka sudah cukup lama malang melintang di dunia kejahatan, spesialis pencurian di rumah atau bangunan kosong.

Selama 1 tahun terakhir ini, setidaknya mereka sudah melakukan 10 kali pencurian dengan modus serupa. Gedung baru Polres Bandara Soetta yang masih kosong melompong adalah aksi terakhir para pelaku. Aksinya ini tidak hanya dilakukan di wilayah Tangerang, tetapi juga di Jakarta, Bandung, Bogor hingga Bekasi.

"10 TKP (pencurian) itu dalam waktu yang berbeda-beda. Dari waktu awal tahun itu sudah 9 kali, ini yang 10 kali dan tertangkap. Ini aksi terakhir mereka, yang mereka akui sebelum melakukan aksi ini, mereka beralasan di 9 tempat sebelumnya. Mereka sebelumnya beroperasi di Bandung, Bogor, Cibitung, Cileungsi, Kelapa Gading,Pondok Ungu, Cibitung, Bekasi Barat, Lebak Bulus," kata Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra saat Konferensi Pers di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7/2020).

Para tersangka ini berasal dari daerah yang berbeda. Para tersangka ini sengaja berkumpul di Jakarta untuk mencuri barang-barang pada proyek gedung bangunan baru. Sasarannya mulai dari bangunan rumah hingga gudang yang sudah mendekati finish atau sudah 95% tahap pembangunan.

"Jadi mereka berkumpul (di Jakarta) memang untuk melakukan kegiatan pencurian. Mereka sudah melakukan pencurian khususnya proyek-proyek bangunan baru. Mereka mengintai bangunan-bangunan baru yang sudah sekitar 95% jadi," tuturnya.

Tidak hanya bangunan perkantoran, sasaran aksi mereka juga adalah rumah, ruko hingga apartemen yang sedang dalam tahap pembangunan atau renovasi.

"Mereka intai karena berdasarkan prediksi mereka, bahwa bangunan-bangunan tersebut agak kurang dalam pengawasannya. Ini modus operasi yang mereka jalankan bangunan- bangunan baru yang hampir jadi itu yang mereka akan melakukan pencurian. Ada rumah, apartemen, ruko, gudang yang mereka curi," sambungnya.

Di gedung baru Polres Bandara Soekarno-Hatta ini menjadi sasaran terakhir para pelaku. Mereka sendiri awalnya tidak mengetahui jika sasaran operasi adalah kantor polisi.


"Mereka nggak tahu kalau itu kantor polisi. Kata mereka begitu (mobil yang ditumpangi keluar lokasi) belok kiri, mereka lihat tulisannya Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, barulah mereka (sadar) deg-degan," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Akhmad Alexander Yuriko saat Konferensi Pers di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (22/7/2020).

Untuk diketahui, lokasi pencurian adalah di proyek bangunan gedung baru Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Gedung 6 lantai itu masih kotor dan dalam tahap finishing. Di situ, mereka mencuri 10 unit keran air dan kemudian shower 2 buah dengan nilai total kerugian sebesar Rp 20 juta.

Keenam pelaku yakni NN (47), RJ (42), MT (51), RM (36), SS (48), dan Y (26). Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta mengatakan bahwa para pelaku berdandan rapi agar tidak dicurigai.

"Pada saat beraksi mereka parkir (mobil sewaan) di basement kantor Polres yang baru ada sekuriti lewat, ada petugas lewat, dia say hello, 'ayo, Pak... mari'. Mereka berpakaian berkerah dan pakai tas orang kantoran, mereka pakai seperti itu," jelas Alex.

Alexander menuturkan, saat kejadian, kondisi gedung berlantai 6 itu dalam keadaan kotor karena masih proses finishing. Para pelaku mencuri keran dan shower yang menempel pada bangunan dengan rapi tanpa ada sedikit pun keramik yang rusak.

"Saat kejadian, kantor masih dalam keadaan kotor, gedungnya gedung 6 lantai dan tekanan airnya kencang. Kenapa mereka bisa mengambil fasilitas air ini nggak ada cipratan sama sekali. Dan pada saat ngambil keran, keramiknya nggak ada yang pecah. Alat yang digunakan kunci inggris dan tang untuk melakukan aksinya," tuturnya.

Keenam pelaku saat beraksi memiliki tugas yang berbeda. Mulai menjaga situasi hingga mencopot shower.

"Mereka sudah bagi peran masing-masing. Perannya masing-masing ada yang bagi tugas ada yang standby di mobil mesin hidup, ada yang jaga di lantai 2, ada yang nyopotin keran, ada yang nyopotin shower, ada yang ngelihatin CCTV. Coba bayangin," ujar Alexander.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Akhmad Alexander Yurikho mengatakan para pelaku berpakaian rapi saat melancarkan aksinya. Hal ini agar aksi mereka tidak dicurigai.

"Mereka berpakaian perlente agar tidak dicurigai," ucap Kompol Alexander.

Aksi ini diotaki oleh tersangka NN yang sehari-hari berjualan bakso keliling. Dia merencanakan serta membagi peran masing-masing tersangka. Kini NN dkk ditahan di Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk penyidikan lebih lanjut.



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads