Penjual Bubur Ayam Ini Curhat ke Ketua MPR soal Dampak Corona

Penjual Bubur Ayam Ini Curhat ke Ketua MPR soal Dampak Corona

Inkana Putri - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 11:32 WIB
MPR
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membagikan kisahnya saat mendengar curhatan salah seorang penjual bubur ayam di kawasan Jalan Mentawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Melalui tayangan YouTube Bamsoet Channel, kawasan tersebut tampak tidak terlalu ramai dan hanya beberapa orang yang terlihat berlalu lalang. Bamsoet pun mendatangi gerobak penjual bubur usai olahraga jalan santai dan memesan semangkuk bubur ayam.

"Pesan buburnya ya. Tidak pedas," ujar Bamsoet kepada penjual bubur ayam, Mang Obek.

Sembari menyantap bubur ayam, Bamsoet mendengarkan kisah Mang Obek yang sudah lebih 20 tahun merantau ke Jakarta dari Cirebon. Mang Obek mengaku bangga bisa menaklukkan Jakarta dengan bubur ayamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, Mang Obek bekerja pada pedagang bunga yang mangkal di kios bunga di kawasan Mahakam Kebayoran Baru sejak sebelum reformasi. Sampai akhirnya kios tempatnya bekerja digusur dan dijadikan Taman Kota oleh Pemkot DKI Jakarta.

Sejak saat itu, Mang Obek mulai banting stir berjualan bubur ayam dengan modal ratusan ribu dan gerobak dorong yang dibeli secara angsur. Setiap harinya, ia berjualan bubur ayam dan empal gentong bersama Mpok Iin, istrinya yang juga berasal dari Cirebon.

ADVERTISEMENT

Biasanya ia mangkal di seberang kantor Kejaksaan Agung, sementara pada hari Sabtu dan Minggu pagi ia mangkal di kawasan jalan Mentawai, Mahakam Kebayoran Baru. Namun, sejak pandemi COVID-19, Mang Obek mengakui penghasilan dagangannya merosot sangat tajam. Untuk sekali dagang, bermodalkan uang dagang Rp 300.000 - Rp 500.000, ia bisa meraih keuntungan sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per hari jika dagangannya cukup laris.

"Sejak Corona kalau berjualan setiap hari, dagangan sering tidak laku. Makanya kita hanya berjualan di hari libur, Sabtu dan Minggu. Alhamdulillah di hari Sabtu dan Minggu bubur ayam kita habis terus," katanya.

Mang Obek mengatakan sebelum Corona dirinya biasa berjualan setiap hari. Namun, setelah Corona melanda dan diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh Pemprov DKI Jakarta, Mang Obek hanya berjualan di hari Sabtu dan Minggu saja.

"Uang hasil dagang saya kirimkan ke kampung untuk biaya anak sekolah. Dua anak saya modok pesantren di Sidoarjo, Jawa Tengah. Dari hasil dagang Bubur dan menaklukan Jakarta sedikit-sedikit saya bisa bangun rumah dan sawah di kampung," ungkapnya.

Sejak pandemi COVID-19, Mang Obek mengakui kesulitan mengirim uang ke kampung halaman karena pendapatannya menurun drastis. Hal serupa juga dialami anak pertamanya yang memilih profesi sama dengan dirinya.

"Anak saya yang pertama juga berjualan bubur di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Padahal dia lulusan STM jurusan otomotif. Susah sekarang kalau mau kirim uang ke kampung," kata Mang Obek.

Bamsoet mengakui pandemi COVID-19 memang memberikan pukulan telak bagi perekonomian Indonesia. Tak hanya orang kecil yang menderita, pengusaha kelas atas pun merasakan dampak merosotnya income yang masuk.

"Memang sekarang lagi susah pak. Tetapi, kita harus tetap bersyukur masih ada rezeki dari berdagang untuk membeli keperluan sehari-hari," ujar Bamsoet.

Dalam tayangan tersebut, Bamsoet juga menanyakan Mang Obek dan Mpok Iin tentang Pancasila. Meskipun keduanya tak tamat SD, namun mereka hafal dan kompak menjawab ketika ditanyakan sila-sila dalam Pancasila.

"Satu, ketuhanan yang Maha Esa. Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab, Tiga, persatuan Indonesia. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," jawab mereka.

Merespons hal tersebut, Bamsoet mengatakan meski keadaan sulit akibat pandemi COVID-19 dan banyak masyarakat bawah yang bergerak di sektor informal mengalami pukulan keras, tapi tetap semangat berjuang di kehidupan keras Jakarta untuk menghidupi keluarganya.

"Yang penting sehat," ujarnya.

Tonton video 'Curhat UMKM: Kami Ingin Naik Kelas, Tapi Birokrasinya Berbelit':

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads