Yuri Kini Lepas Cap 'Pembawa Berita Kematian'

Round-Up

Yuri Kini Lepas Cap 'Pembawa Berita Kematian'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 06:49 WIB
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Foto: Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Jakarta -

Tugas dr Achmad Yurianto (Yuri) sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona (COVID-19) resmi digantikan oleh Prof Wiku Adisasmito. Yuri kini telah melepas julukan 'pembawa berita kematian' setelah sejak 3 Maret 2020 setiap harinya menyampaikan kinerja data Corona.

Wiku resmi menggantikan Yuri setelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi diterbitkan. Perpres ini ditujukan untuk penguatan organisasi dan manajemen penangan COVID-19 di Tanah Air.

Semenjak melaporkan data kematian Corona dalam setiap harinya, Yuri mengaku kerap dijuluki 'pembawa berita kematian'. Hal itu diungkapkan Yuri di acara launching buku 'Menghadang Corona' di ruang Fraksi PAN, Gedung DPR, Jakarta, Jumat (10/7). Yuri mengatakan dijuluki pembawa berita kematian karena kerap melaporkan angka tinggi kematian Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa sih yang dibutuhkan masyarakat dalam menangani Corona? Bukan saya pelesetkan, saya omongkan dengan data yang saya miliki sehingga di awal-awal dengan 15 menit saya menerangkan, 10 menit untuk edukasi, dan 5 menit terakhir untuk umumkan data," kata Yuri.

"Yang selalu dipakai semua adalah tontonan 5 menit terakhir, sehingga Achmad Yurianto pembawa berita kematian. Sepuluh menitnya (edukasi Corona) hilang," imbuhnya sambil disambut tawa hadirin.

ADVERTISEMENT

Yuri mengaku sudah berupaya agar tidak dijuluki 'pembawa berita kematian'. Namun gagal.

"Sampai saya akali yang 5 menit saya pindah-pindahin, saya potong-potong, data positif tak tambahin edukasi. Begitu saya ngomong di YouTube, dirangkai lagi jadi itu (data kematian). Jadi inilah yang kemudian saya berterima kasih mendapat julukan pembawa berita kematian," ungkap Yuri.

Yuri mengaku beruntung setelah dr Reisa Broto Asmoro ditunjuk sebagai tim komunikasi di Gugus Tugas membantu dia. Menurutnya, semenjak dr Reisa tampil pembawaan informasi Corona sudah tidak menakutkan lagi.

"Begitu partner saya ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi, muncul Reisa, saya minta untuk edukasi baru berubah pandangan bahwa COVID tidak menakutkan lagi. Tidak menakutkan lagi COVID, yang baca COVID maksudnya," tutur Yuri sambil disambut tawa.'

Setelah resmi tak menjabat lagi sebagai juru bicara, Yuri akan fokus menjalankan tugas baru sebagai Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI. Dia menyebut tugasnya sebagai Dirjen P2P Kemenkes RI juga tak akan jauh-jauh dari penanganan Corona.

"Saya Dirjen P2P," ujar Yurianto lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (21/7).

Halaman 2 dari 2
(fas/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads