Majunya Gibran Rakabuming Raka putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pilkada Solo 2020 sempat dikaitkan dengan dinamika hubungan Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo (Rudy). Pasang-surut komunikasi politik diakhiri dengan patuhnya Rudy kepada keputusan partai.
Gibran menjadi kader PDIP sejak 23 September 2019. Sejak saat itu, langkah maju Gibran Sang Putra Jokowi ke Pilkada Solo 2020 makin pasti saja. Di sisi lain, PDIP Solo yang dipimpin Rudy sudah mengusung pasangan calon Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
FX Rudy melancarkan kode keras untuk menegaskan bahwa sikapnya mendukung Purnomo-Teguh sudah sesuai dengan aturan partai. Rudy juga menyayangkan ada orang yang tidak mau melewati pencalonan dari mekanisme di bawah, namun langsung 'bypass' ke DPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FX Rudy tidak menyebut nama, namun sejauh ini yang melakukan cara itu adalah Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi. Lebih jelas lagi arah omongan Rudy itu adalah ketika dia menyebut latar belakang keluarga orang yang dia maksud.
"Kira-kira kalau anak saya daftar (lewat DPP) akan diterima sekjen atau ketum nggak? Kan gitu. Ini bisa menjadi preseden buruk. Buat apa mengeluarkan peraturan partai?" kata Rudy, 12 November 2019.
Rudy sudah menyebut 'anak yang mendaftar' sebagai contoh. Seolah-olah ini adalah kode keras mengkritik Gibran anak Jokowi.
![]() |
Tonton video 'Bakal Diduetkan dengan Teguh Prakoso, Gibran: Suatu Kehormatan':
Apakah hubungan Rudy ke Jokowi memburuk? Rudy tidak menyebut demikian meski mengakui intensitas komunikasinya ke Jokowi sudah surut.
"Hubungannya baik, sampai sekarang juga baik, tapi komunikasi tidak intens seperti 5 tahun pertama (Jokowi menjadi presiden)," kata Rudy kepada detikcom, 16 Mei 2020.
"Pak Jokowi dengan saya dan saya ke beliau nggak bisa marah," ujar dia.
Dia menjelaskan, berkurangnya intensitas komunikasi ini karena Jokowi sibuk. Terakhir dia menghubungi Jokowi ialah sekitar Januari 2020. Tetapi, pekan lalu Jokowi meneleponnya untuk berkoordinasi mengenai bantuan sosial.
Pada akhir 2019 hingga awal 2020, pertemuan antara Jokowi dan Rudy sempat urung terlaksana. Kebetulan saat itu isu politik pencalonan Pilkada Solo dari PDIP sedang panas-panasnya.
Misalnya saat Hari Batik Nasional di Pura Mangkunegaran, 2 Oktober 2019, FX Rudy absen dengan alasan menghadiri kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Meski demikian, FX Rudy menegaskan tidak memiliki masalah dengan Jokowi.
FX Rudy menyebut Jokowi sebenarnya ingin bertemu dengannya saat Rakernas PDIP, Januari 2020 lalu. Namun saat itu FX Rudy tidak hadir dengan alasan siaga bencana.
"Sebetulnya pas rakernas itu saya dikira ada di sana, di-WA, ditelepon oleh Pak Mensesneg, tapi HP saya mati," kata FX Rudy kala itu.
Akhirnya, 31 Januari 2020, Jokowi dan FX Rudy bertemu di Yogyakarta. Dua orang yang pernah duet memimpin Surakarta itu bertemu di malam hari. Pilkada Solo menjadi topik pembahasan.
Saat itu, FX Rudy masih menegaskan posisinya untuk tetap teguh mendukung Purnomo-Teguh sebagai calon di Pilkada Solo 2020, bukan lantas berubah mendukung Gibran gara-gara baru saja bertemu dengan Jokowi. Meski begitu, Rudy bakal taat ke keputusan partai.
Rabu, 14 Juli 2020, kembali lagi FX Rudy bertemu dengan Jokowi, kali ini di Jakarta. Rudy mengaku tidak membahas soal Pilkada Solo. Namun tak bisa dimungkiri momen pertemuan itu sangat dekat dengan pengumuman rekomendasi PDIP untuk Pilkada Serentak 2020 yang digelar hari ini, Jumat (17/7/2020).
Akhirnya, hari ini, barulah kata-kata dukungan dari mulut Ketua DPC PDIP Solo itu terucap. FX Hadi Rudyatmo bakal mendukung calon wali kota Solo yang dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya sebagai kader tidak pernah melawan ketum. Siapa pun yang direkomendasikan wajib dimenangkan," kata Rudy di Balai Kota Solo, pagi tadi.