.webp)
Jurnalis foto harian Media Indonesia, Mohammad Irfan (50), kehilangan kamera senilai Rp 60 juta usai bertugas di gedung DPR pada Senin (13/7) lalu. Irfan menyebutkan pencurian tersebut terjadi di ruang Media Center Gedung Nusantara III DPR.
Irfan menuturkan kejadian pencurian tersebut terjadi usai dirinya melaksanakan salat dan meninggalkan tas yang berisi perlengkapan kerjanya di ruang media gedung DPR/MPR RI. Dia mengatakan beberapa barang yang diambil ialah kamera, lensa kamera, hingga sebuah laptop.
"Kronologi kan kejadian itu pada saat Senin kemarin selesai tugas kerja, kita ngerapihin alat-alat. Setelah ngerapihin niatnya pengen pulang, cuma keburu azan, akhirnya kita taruh dulu di ruang press room dan saya langsung ke musala," kata Irfan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan mengatakan, usai kembali ke ruang media, dia mengatakan tas miliknya sudah raib diambil pelaku. Bersama rekannya, dia sempat mengejar pelaku tapi tidak membuahkan hasil.
Usai kejadian, Irfan segera melaporkan hal tersebut kepada pihak keamanan DPR. Hasil pemeriksaan CCTV, pelaku terlihat membawa tas miliknya keluar dari gedung.
"Di CCTV itu ada beberapa sudut, tapi nggak maksimal. Yang satu terlalu jauh, satu cuma dari samping, satu lagi burem nggak jelas," tutur Irfan.
Irfan mengatakan barang-barang yang digondol pelaku tersebut merupakan inventaris dari kantornya. Dia mengatakan total kerugian yang didapatkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
"Itu inventaris kantor. Kisaran harganya, kalau barunya total semua sekitar Rp 50 sampai Rp 60 juta," pungkasnya.
Irfan kemudian melaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan Irfan terdaftar dengan nomor LP/4.088/VII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ Tanggal 14 Juli 2020.
Tonton video 'Aksi Santuy Maling Sepeda di Petamburan Terekam CCTV':
