Tepis Konspirasi dan Rekayasa, Pemerintah Tegaskan Corona Nyata Adanya

Round-Up

Tepis Konspirasi dan Rekayasa, Pemerintah Tegaskan Corona Nyata Adanya

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 14 Jul 2020 07:38 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pemerintah menepis pihak-pihak yang menganggap virus Corona (COVID-19) itu adalah konspirasi dan rekayasa. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan COVID-19 nyata adanya.

Hal itu disampaikan Doni dalam siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/7/2020). Doni menekankan, anggapan Corona itu adalah konspirasi tidak benar adanya. Sebab, angka kematian akibat COVID-19 tinggi.

"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini adalah konspirasi, COVID ini rekayasa, COVID ini adalah konspirasi," ujar Doni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal kita semua sudah tahu bahwa korban jiwa di Tanah Air sudah melampaui angka 3.500, bahkan di dunia sudah melampaui angka 550 ribu jiwa," imbuh Doni.

Doni juga menegaskan kalau COVID-19 bukanlah rekayasa. Dia mengingatkan virus Corona bagai malaikat pencabut nyawa bagi kalangan rentan.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini nyata, ini fakta, oleh karenanya semua pihak harus betul-betul memahami ini," ujarnya.

"Oleh karenanya semua pihak harus betul-betul memahami ini, menyampaikan pesan-pesan bahwa COVID ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan," sambungnya.

Kepala BNPB ini merinci siapa saja kelompok yang rentan terhadap virus Corona ini. Mereka adalah lansia yang rata-rata berusia 60-70 tahun. Selain itu mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) seperti hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, kanker, asma, TBC, dan beberapa penyakit lainnya.

"Kalau toh harus keluar rumah pun, harus menjaga jarak, menghindari kerumunan, jangan mendatangi tempat-tempat yang berisiko terjadinya penularan," imbau Doni.

Dia mengatakan Jokowi meminta agar sosialisasi protokol kesehatan dimasifkan dengan mengikuti kearifan lokal yaitu melibatkan para ahli seperti antropolog atau sosiolog. Doni menyebutkan pula bila Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar langkah sosialisasi itu melibatkan ulama di daerah.

"Khususnya para ulama ini juga menjadi penekanan Bapak Wakil Presiden untuk melibatkan para ulama di seluruh daerah agar seluruh program sosialisasi ini bisa betul-betul dipahami secara baik," ujar Doni.

Dia meminta seluruh masyarakat untuk sadar melalukan protokol kesehatan pencegahan Corona. Doni mengingatkan bahaya Corona tidaklah main-main.

"Untuk menghindari angka kematian juga, kita diharapkan untuk bisa meningkatkan kesadaran kolektif agar pesan tentang bahaya COVID ini betul-betul bisa dipahami oleh segenap komponen masyarakat," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads