Pemkot Bekasi Ungkap Prosedur Permohonan Belajar Tatap Muka di Sekolah

Poster — Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)

Bekasi -

Pemkot Bekasi telah mengizinkan kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka dilakukan di sekolah selama tahun ajaran 2020-2021 dengan syarat sekolah mengajukan permohonan terlebih dahulu. Namun hingga kini hanya ada empat sekolah yang mengajukan permohonan.

"Sampai sekarang ini belum ada yang mengajukan permohonan. Hanya empat sekolah model yang baru mengajukan. Sekolah itu full ya, yang mengajukan untuk tatap muka. Kalau yang lainnya kita sedang nunggu rekomendasinya, persyaratannya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah saat dihubungi, Minggu (12/7/2020).

Inayatullah menjelaskan Pemkot Bekasi harus menerima pengajuan dari sekolah terlebih dahulu. Barulah kemudian, kata Inayatullah, tim pengawasan akan memonitor kesiapan protokol kesehatan di dalam sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, sekolah harus mengajukan permohonan dulu dan ada hasil survei orang tua," jelasnya.

"Kan kita misalnya mengajukan hari ini, tim monitoring-nya kan sudah ada, tim pengawasan dari Disdik, kemudian dari Dinkes, kita lihat standarnya sudah ada, ya silakan. Gitu," sambungnya.

Inayatullah menyebutkan proses pengajuan hingga keputusan apakah sekolah layak dibuka atau sebaliknya akan dilakukan maksimal tiga hari. Sebagai perwakilan Pemkot Bekasi, ia pun mempersilakan jika sekolah-sekolah ingin mengajukan permohonan.

"Boleh... boleh (ajukan permohonan). Dua hari selesai, hari Senin masuk, Selasa survei dua hari bisa, dua hari, ya maksimal tiga hari," ujarnya.

Terakhir, Pemkot Bekasi telah mengajukan permohonan pembukaan KBM di sekolah kepada Kemendikbud. Keputusan ini diambil lantaran sudah ada zona hijau COVID-19 di tingkat kelurahan dan kecamatan Kota Bekasi.

"Kita juga sudah mengajukan ke Kementerian Pendidikan karena kita begini... di kota Bekasi pada umumnya COVID sudah menurun, kalau (detail) tanya Gugus Tugas. Yang jelas, kita meninjaunya dari misalnya zona hijau di tingkat kelurahan, kecamatan, RW," ujarnya.

"Dikatakan aman itu kan belum, makanya begini, belum bisa dikatakan aman. Bekasi kan masih zona oranye, hanya di kelurahan dan kecamatan ada yang sudah hijau. Tapi (untuk itu) kita (berupaya) mencegah," sambungnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya