Suasana haru menyelimuti pemakaman E (40), guru SD yang diperkosa hingga dibunuh di Banyuasin, Sumatera Selatan. Kerabat menangis saat korban tiba di pemakaman.
Pantauan detikcom, suasana haru terlihat di TPU Kamboja, Ilir Timur (IT) I Palembang, Jumat (10/7/2020). Terlihat ada kerabat yang histeris minta pelaku dihukum mati atas perbuatannya.
"Korban ini orangnya baik. Bahkan pelaku itu kawan kecil saya. Sering kami main di rumah korban dulu, nggak nyangka kalau dia yang bunuh," ucap keponakan korban, Topik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerabat dan rekan kerja korban mengaku kaget atas dugaan pemerkosaan-pembunuhan E. Topik menyebut E dikenal tidak punya musuh karena sering membantu warga sekitar selama dinas di Marga Telang, Banyuasin.
"Baik orangnya, kami sering main ke sana. Sering dikasih uang dulu dan masak juga enak. Semuanya kaget dapat kabar begini," ujarnya.
Dia juga berharap Ardiansyah diberi hukuman setimpal atas perbuatannya. Dia menilai Ardiansyah telah melakukan perbuatan yang kejam.
"Iya usil, nakal. Tapi nggak nyangka kalau sampai nekat bunuh tante saya seperti ini, ini kejam," katanya.
Kakak kandung korban, Muhammad Gani, juga berharap korban dihukum sesuai perbuatannya. "Semoga dihukum setimpal. Kasihan adik saya," ujarnya.
Sebelumnya, E ditemukan tewas dalam bak atau ember plastik besar pada Kamis (9/7). Mayat ditemukan dengan posisi terikat.
Setelah mendapat informasi, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap Ardiansyah asal Banyuasin. Dia diduga diduga memperkosa dan membunuh eks gurunya, E.
"Leher diikat pakai ikat pinggang, kabel charge, dan tali rafia. Setelah korbannya meninggal, baru dimasukkan bak plastik di dapur," kata Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan saat dimintai konfirmasi, Jumat (10/7).
Ada kabel charger HP hingga ikat pinggang juga diamankan. Penangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Polres Banyuasin dan Polsek Muara Telang.