"Selat Malaka merupakan choke points yang sangat strategis jalur pelayaran, di samping itu juga menjadi jalur perdagangan internasional yang memiliki lalu lintas terpadat. Namun, kondisi tersebut sangat rentan terhadap aksi kejahatan perompakan dan pembajakan," kata Komandan Lanal Lhokseumawe Letkol Laut (P) Muhammad Dimmy Oumry, Jumat (10/7/2020).
Patroli digelar pada Kamis (9/7) kemarin dengan menyisir garis pantai, dari perairan Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, sampai Seruway, Aceh Tamiang, menggunakan kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen I-1-70. Dalam patroli tersebut, TNI AL menyambangi kapal-kapal milik nelayan.
"Tujuannya kita menggelar patroli juga untuk mengantisipasi penyeludupan senjata, narkoba, illegal immigrant, serta perompakan di laut," jelas Dimmy.
Menurutnya, salah satu fokus operasi laut tersebut juga untuk mencegah keluar-masuk WNI dan WNA dari jalur ilegal. Dimmy mengimbau warga Lhokseumawe dan sekitarnya menghindari melakukan migrasi ke negara tetangga atau membantu pelintasan WNA karena dapat mengganggu pencegahan pandemi COVID-19.
"Operasi yang digelar Lanal Lhokseumawe dapat berhasil, kalau terjalin kemitraan yang baik dengan masyarakat. Tentu sebelumnya dengan instansi terkait," ujarnya. (agse/maa)