.webp)
Putri sulung John Kei, Melan Refra, bercerita mengenai ayahnya yang bertambah religius setelah keluar dari LP Nusakambangan. Saat bercerita, Melan merasa kaget sebab ayahnya lebih sering memimpin doa bersama keluarga.
"Jadi semua dimulai dari doa, dari dulunya papa kalau dulu sebelum ada pertobatan papa untuk mimpin doa hampir nggak pernah, kalau sekarang apapun dipimpin sama papa. Bahkan, papa ngajarin lho berdoa yang baik itu seperti ini," kata Melan kepada detikcom, Kamis (9/7/2020).
Perubahan sang ayah, sebut Melan, sudah terlihat sejak masih berada di LP Nusakambangan. Melan menyebut sisi religius ayahnya terlihat saat melakukan pelayanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebelum papa keluar dari Nusakambangan pun saya sudah lihat, sudah banyak perubahan dari papa, karena sebelum papa keluar dari Nusakambangan papa juga banyak pelayanan di Nusakambangan, mulai dari pimpin doa," ungkap Melan.
Pasca bebas dari LP Nusakambangan, John Kei juga masih terus melanjutkan kegiatan pelayanan. Melan menyebut bahkan sang ayah turut mengajak keluarganya melakukan pelayanan ke gereja-gereja.
"Terus pas dari Nusakambangan pun pelayanan dari gereja ke gereja juga banyak. Kita sekeluarga ikut sama papa pelayanan gereja," ujar putri sulung John Kei itu.
Sebelumnya, peristiwa penyerangan terhadap Nus Kei atau Agrapinus Rumatora oleh kelompok John Kei membuat Melan Refra sedih. Anak John Kei itu merasa sang ayah sudah mengalami perubahan besar sejak keluar dari LP Nusakambangan, termasuk semakin religius.
"Apakah boleh saya sebagai anak merasa perubahan dari--yang teman tahu--Papah saya bagaimana, dan saya merasakan dari Nusakambangan terus sampai rumah Papah itu berubah dari kehidupan yang lama. Jadi semua itu saya rasakan dimulai dari saat di rumah," katanya saat membesuk John Kei di Polda Metro Jaya, Jumat (26/6) malam.
Baca juga: Saksi Mata: Aksi Brutal John Kei Cs |
