Sejumlah fakta baru terungkap dalam proses rekonstruksi kasus penyerangan yang dilakukan oleh John Kei Cs. Dalam rekonstruksi yang dilakukan di 5 lokasi itu mengungkap dengan jelas keterlibatan John Kei sebagai perencana penyerangan terhadap Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.
Rekonstruksi digelar pada Senin (6/7) yang digelar di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Arcici Sport Center, Jakarta Pusat hingga di markas John Kei di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi. Lokasi-lokasi tersebut merupakan tempat-tempat perencanaan John Kei dkk.
Total ada 67 adegan yang diperagakan oleh John Kei Cs dalam rekonstruksi tersebut. Pada rekonstruksi ini terdapat fakta-fakta baru yang sebelumnya tidak terungkap pada prarekonstruksi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah melihat bersama ada 67 adegan yang kita laksanakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Yusri mengatakan, dibanding pada prarekonstruksi sebelumnya, ada temuan baru yang dituangkan dalam rekonstruksi ini. "Kita bandingkan dengan prarekonstruksi kemarin, memang ada penambahan lagi," imbuh Yusri.
Yusri mengatakan ada temuan baru yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Salah satunya ada penyerahan uang dari John Kei kepada Daniel Farfar.
"Sewaktu di Bekasi sempat JK (John Kei) ini menyerahkan uang sekitar Rp 10 juta dalam lembaran Rp 50 ribu kepada DF sebagai uang operasional untuk menyelesaikan tugasnya," katanya.
"Apa tugasnya? Dijelaskan sama JK ini yang temuan kita, bahwa 'pengkhianat harus mati'. Siapa pengkhianatnya? Perlapor di sini (Nus Kei). Dijelaskan lagi dan diakui oleh JK sendiri. Ini temuan baru yang kita dapatkan nanti akan berkembang lagi," sambungnya.
Tonton video 'Polda Metro Gelar Rekonstruksi Rencana Penyerangan John Kei':
Berikut sejumlah fakta baru tersebut:
1. Perintah Mengambil Nus Kei
Sepekan sebelum penyerangan, tepatnya Minggu 14 Juli 2020 pagi, John Kei mengumpulkan anak buahnya di kantor sebuah PT di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kantor tersebut adalah tempat tersangka Daniel Farfar bekerja.
Dalam adegan rekonstruksi itu terungkap, John Kei mengumpulkan anak buahnya untuk menyerang Nus Kei. Dalam percakapan dengan anak buahnya, Daniel Farfar, John Kei memintanya 'mengambil' Nus Kei.
"Adegan ketiga, tersangka John Kei mengatakan ke Daniel, 'Kamu bisa ambil Nus Kei untuk ketemu dengan Bu.' 'Bu' artinya kakak. Kemudian Daniel menjawab, 'Siap, Bu, saya bisa,'" ucap petugas dalam rekonstruksi.
Mereka kembali bertemu pada sore harinya. Saat itu anak buah John Kei menyanggupi dengan menjawab, "Siap, Kakak!"
"Saat pertemuan di situ disepakati hari Rabu, 17 Juni, akan mendatangi rumah Nus Kei di Green Lake City untuk mempertanggungjawabkan atas penghinaan yang dilakukan oleh dia saat live Instagram," ujar petugas membacakan adegan.
2. Bagi-bagi Senjata di Arcici Sport Center
Sebelum mengeksekusi, puluhan anak buah John Kei berkumpul di Arcici Sport Center, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (21/6) pagi. Di sana, mereka membagi-bagikan senjata yang digunakan untuk menyerang.
"Di Arcici ini akan dilaksanakan tugas akhir, (pembagian) peran, distribusi mobil dan senjata tajam dan lainnya," kata Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Tetapi sebelum itu, tersangka Daniel Farfar dan beberapa tersangka lainnya mengambil beberapa mobil untuk dipindahkan ke markas John Kei di Bekasi. Di Arcici Sport Center ini, mereka membagi kelompok menjadi dua kelompok dengan 6 mobil.
"Satu kelompok akan melaksanakan eksekusi di Kosambi satu mobil, kelompok kedua 5 mobil direncanakan akan melakukan eksekusi di rumah NK (Nus Kei) yang di Perumahan Green Lake," katanya.
Di Arcici juga dilakukan pembagian seluruh senjata tajam yang telah dibuat, di luar senjata tajam yang disiapkan masing-masing tersangka. Tersangka Daniel Farfar juga disebut memberikan sepucuk senjata api kepada tersangka M yang merupakan eksekutor di Green Lake City.
"Berangkat dari Arcici, dua kelompok ini berpencar, satu kelompok melaksanakan kegiatan eksekusi di kosambi satu mobil dan 5 mobil di perumahan (Green Lake City)," imbuhnya.
"5 mobil tersebut jelas terang benderang, 3 kendaraan yang melakukan perusakan di rumah NK dan 2 kendaraan lainnya itu melakukan pemantauan di pintu masuk dan keluar perumahan," sambungnya.
3. John Kei Beri Rp 10 Juta untuk Tuntaskan Misi
Sebelum eksekusi dilancarkan, John Kei memberikan uang Rp 10 juta kepada Daniel Farfar. Uang tersebut diserahkan John Kei ke Daniel Farfar di Medan Satria, Bekasi pada Sabtu (20/6).
"Sewaktu di Titian, Bekasi sempat JK (John Kei) ini menyerahkan uang sekitar 10 juta dalam lembaran 50 ribu kepada DF sebagai uang operasional untuk menyelesaikan tugasnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Senin (6/7/2020).
Yusri menjelaskan, tugas yang dimaksud John Kei tersebut ialah menghabisi Nus Kei, yang disebut John Kei sebagai pengkhianat.
"Apa tugasnya? Dijelaskan sama JK ini yang temuan kita, bahwa pengkhianat ini harus mati. Siapa pengkhianatnya? Pelapor di sini (Nus Kei). Dijelaskan lagi dan diakui oleh JK sendiri. Ini temuan baru yang kita dapatkan," tutur Yusri.
Pada rekonstruksi yang digelar di rumah John Kei, John Kei mempertegas perintahnya untuk menghabisi Nus Kei.
"Adegan 10 selanjutnya tersangka John Kei datang menghampiri kepada tersangka Daniel Farfar dan mengatakan besok berangkat dan hajar rumah Nus Kei. Ambil Nus Kei dalam keadaan hidup atau mati," kata penyidik membacakan adegan rekonstruksi.
Pertemuan antara Daniel dan John Kei di markasnya itu berlangsung pada Sabtu, 20 Juni 2020. Ini adalah rapat terakhir sebelum penyerangan tersebut dieksekusi.
4. Ada 2 Aktor Intelektual Lain selain John Kei
Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Jean Simanjuntak mengungkap ada dua aktor intelektual selain John Kei yang punya peran aktif dalam penyerangan tersebut. Keduanya yakni tersangka Daniel Farfar dan FR.
"Fakta menarik di rumah tersangka JK (John Kei) ini ternyata ada beberapa adegan yang betul-betul dipimpin langsung oleh 3 pelaku intelektual. Jadi 3 pelaku intelektual yang sangat berperan aktif dalam hal merencanakan dan eksekusinya, pertama, tersangka JK, kedua tersangka DF, dan ketiga tersangka FR," kata Calvijn kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (6/7/2020).
"Ketiga tersangka aktor intelektual ini di dalam pertemuan di rumah JK ini lebih memastikan lagi apa rencana-rencana yang akan dilaksanakan dalam eksekusi tersebut," sambung Calvijn.
Calvijn kemudian memerinci peran dari kedua aktor intelektual lainnya tersebut selain John Kei. Tersangka FR, misalnya berperan menghubungi para pelaku untuk berkumpul di markas mereka di rumah John Kei di Bekasi.
"Tersangka FR ini dalam pertemuan itu menghubungi semua para pelaku yang merupakan bagian kelompok JK untuk berkumpul di Titian. Di situlah dilaksanakan pembicaraan hal-hal ke depannya," ungkap Calvijn.
Sedangkan tersangka Daniel Farfar mengumpulkan para tersangka untuk bertemu di Arcici Sport Center. Dia juga membagi-bagi kelompok dan membagikan senjata api kepada tersangka lainnya.
"Tersangka DF ini menyerahkan satu pucuk senjata api yang diambil dari badannya DF dan diserahkan ke tersangka M yang merupakan eksekutor pelaku di Green Lake," ujar Calvijn.