Ekspresi Jokowi Saat Marah Nyinyir ke Para Menteri

Ekspresi Jokowi Saat Marah Nyinyir ke Para Menteri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Jul 2020 11:21 WIB
Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)
Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai pakar gestur menunjukkan ekspresi nyinyir kepada para menteri. Begini detail-detail ekspresi Jokowi saat menyampaikan arahannya.

Pakar gestur Handoko Gani mengamati ekspresi Jokowi pada video pengarahan Presiden dalam rapat terbatas percepatan penyerapan anggaran di Istana Negara, 7 Juli 2020. Ekspresi Jokowi dinilainya lengkap dalam mengkritisi para pembantunya.

"Komplet. Ada hela napas, plus marah, plus nyinyir," kata Handoko Gani kepada detikcom, Jumat (10/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Handoko merupakan satu-satunya trainer interview dan analisis perilaku (human lie detector) dari latar belakang sipil yang memiliki otorisasi penggunaan alat layered voice analysis (LVA). Dia juga mengapresiasi penyunting tayangan pidato Jokowi karena menampakkan ekspresi Jokowi dengan amat jelas.

ADVERTISEMENT

"Kamerawan, editor videonya juga unik. Tiba-tiba, setelah muka di atas, kamera jadi zoom out dan pindah angle," kata Handoko.

Sebagaimana video yang diunggah pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, 8 Juli 2020, tayangan arahan Jokowi pada 7 Juli 2020 berdurasi 12 menit 14 detik.

Pada menit 1 detik 20, Jokowi menjelaskan alasan kementerian-kementerian besar diundangnya untuk mendengarkan arahan. Alasannya adalah Jokowi ingin kementerian-kementerian dan lembaga beranggaran besar segera cepat menyerap anggaran di era pandemi COVID-19 ini.

"Kenapa kita undang, karena kita ingin ada percepatan penyerapan anggaran," kata Jokowi.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

Ekspresi pada momen itu, Jokowi menyampaikan dengan wajah serius. Dia menatap ke depan saat mengucapkan 'percepatan'.

Pada menit 1 detik 29, Jokowi menyampaikan 'dunia sedang krisis'. Roman muka Jokowi terlihat sedih, alis naik tapi mata tidak terbelalak, tanpa senyuman. Dia menyampaikan 215 negara sedang krisis di kondisi pandemi ini, termasuk Indonesia.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

"Oleh sebab itu, saya minta kita memiliki sense yang sama, sense of crisis yang sama," kata Jokowi. Pesan ini diulang lagi oleh Jokowi pada menit 7 detik 15, ditambah gestur gerakan tangan kanan menguncup dan dan digerakkan naik-turun.

Pada menit 1 detik 48, Jokowi menekankan kata 'memiliki'. Dia memisah kata 'memiliki' dengan kata lainnya melalui jeda. Mulutnya benar-benar mengucapkan dengan jelas, seolah-olah Jokowi sedang berbicara dengan orang yang tidak mudah paham dengan penyampaian yang normal.

Pada menit 2 detik 14, Jokowi menyoroti kinerja dalam suasana work from home (WFH) yang seolah-olah seperti sedang cuti. Dia menyampaikannya dengan air muka tersenyum tapi sisi bibir kanan dan kiri tidak simetris. Ekspresi seperti ini umum diperagakan saat seseorang sedang memandang remeh lawan bicaranya. Tentu dalam konteks ini, Jokowi ingin agar kinerja para pembantunya meningkat.

"Tiga bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work from home. Yang saya lihat, ini kayak cuti malah," kata Jokowi.

Seketika setelah itu, Jokowi menekankan bahwa pemerintahan justru perlu bekerja lebih keras di kondisi krisis ini. Pada menit 2 detik 20, Jokowi memperagakan gestur kedua tangan mengentak-entak ke bawah sambil berkata, "Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi."

Pada menit 2 detik 35, tangan kanan Jokowi bergerak ke atas dan bawah secara repetitif dalam rentang waktu sedetik. Kemudian dia memerintahkan agar peraturan menteri (permen) dan peraturan pemerintah (PP) dibuat singkat saja, yakni 2 hari, jangan 2 bulan.

Pada menit 3 detik 25, kedua tangan Jokowi bergerak ke atas dan bawah, semula di sisi kiri kemudian berpindah ke sisi kanan. Bahasa tubuh ini memperjelas pesan yang hendak disampaikan, yakni pindah dari SOP (standard operating procedure) normal ke SOP yang shortcut atau smart shortcut.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

Pada menit 3 detik 52, Jokowi menyampaikan perasaannya lewat ekspresi tangan kiri memegang dada, simbol dari lokasi hati manusia. Dia mengatakan kondisi efek pandemi COVID-19 ini mengerikan. Semua kepala negara, kata Jokowi, menyatakan kondisi pandemi ini mengerikan untuk ekonomi dunia.

"Ini mengerikan, lho," kata Jokowi sambil memegang dada.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

Kemudian, Jokowi mulai menyoroti belanja kementerian yang biasa-biasa saja di tengah kondisi dunia yang sudah tidak biasa-biasa saja ini. Dalam situasi seperti ini, yang bisa menggerakkan ekonomi adalah pemerintah.

"Nggak ada yang lain kecuali belanja pemerintah," kata Jokowi di menit ke 6 detik ke 12. Seketika itu juga, Jokowi menghentikan kata-katanya dan menatap serius ke depan.

Jokowi ingin belanja dari kementerian-kementerian dipercepat guna mengatasi pandemi COVID-19. Kemendikbud ada anggaran Rp 70,7 triliun, Kementerian Sosial Rp 104,4 triliun, Kementerian Pertahanan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun.

"Regulasi, sederhanakan. SOP, sederhanakan," kata Jokowi, memerintah, dalam tayangan menit 7 detik 23. Terlihat tangan kanan Jokowi mengentak dari atas ke bawah, membuat pesannya terkesan sangat penting.

Pada menit 7 detik 37, Jokowi memperagakan adegan balap mobil dengan tangan kanan dan kirinya. Peragaan ini disampaikan Jokowi untuk menekankan bahwa Indonesia harus bekerja lebih cepat karena sedang berpacu dengan waktu.

Pada menit 7 detik 55, tangan kanan Jokowi mengentak-entak dengan telapak yang terbuka. Dia menekankan kondisi yang tidak diinginkan terjadi di Indonesia bila para menteri tidak segera memiliki sense of crisis. Seolah-olah kondisi yang digambarkan Jokowi dengan kalimat repetitif 'di kuartal ketiga' ini adalah kondisi yang benar-benar horor.

"Ngeri saya, terus terang saya ngeri. Di kuartal ketiga ini, ini kuncinya di kuartal ketiga ini," kata Jokowi.

Jokowi mengapresiasi kerja menteri yang sudah mulai membaik setelah dia marah-marah pada 18 Juni. Ekonomi sudah bergerak mendingan. Namun bukan berarti Jokowi sudah puas.

"Tapi belum sesuai yang saya harapkan," kata Jokowi di menit 8 detik 5. Tangan kanannya naik dengan gestur telunjuk dan jempol naik sementara tiga jari lainnya ditekuk.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

Pada menit 8 detik 20, Jokowi menekankan pertemuan ini untuk mengungkit supaya kondisi bisa lebih naik lebih baik lagi. Kedua tangan Jokowi seolah mengangkat sesuatu yang besar di depannya. Selanjutnya pada menit 8 detik 21, tangan kanan Jokowi seolah mengangkat barang dari bawah ke atas.

"Dan saya titip, beli produk dalam negeri," kata Jokowi di menit 8 detik 27. Tangan kanannya naik sampai setinggi tiang mikropon. Jari telunjuk dan jempolnya menyatu dan bergerak naik turun seturut penggalan kata-kata yang dia sampaikan. Dia menyampaikan kalimat perintahnya dengan cara dipenggal per kata, seolah lawan bicaranya tidak bisa mendengar dengan baik.

Persis di momentum ini, Jokowi menyoroti Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pimpinan Prabowo Subianto sebagai contoh. Dia ingin Kemenhan membeli produk dalam negeri, misalnya produk Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL. Belanja bisa dilakukan Kemenhan menggunakan APBN.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

"Cash, cash, cash," kata Jokowi dengan tangan kanan dan kiri yang bergerak dari atas ke bawah, ke kiri dan ke kanan, secara cepat, seolah memperagakan bahwa belanja Kemenhan harus dilakukan secara cepat-cepat.

"Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai hal ini," kata Jokowi di menit 8 detik 51, dengan tangan kanan dan kiri menjunjung ke arah atas, menunjuk ke orang yang dia maksud, yakni ke Prabowo Subianto. Jokowi tidak menunjuk Prabowo dengan satu tangan saja, apalagi dengan telunjuk. Suara Jokowi juga relatif bervolume dan bernada rendah-terkontrol saat menyebut 'Pak Menhan'.

Kepolisian juga diperintahkannya mengerem belanja-belanja dari luar negeri. Jokowi menarik tangannya dari depan ke arah badannya, seolah sedang menarik tuas rem betulan. Perintah ini disampaikannya supaya ekonomi dalam negeri bisa bergairah di tengah kondisi pandemi.

"Sekali lagi, percepat belanja," kata Jokowi menekankan pesannya, dengan tangan naik dan jempol mengacung, dientakkannya ke depan dengan relatif keras.

"Belanjanya produk dalam negeri," sambung Jokowi lagi, dengan gaya penekanan serupa.

Pada menit 9 detik 52, Jokowi berpesan agar kementerian dan lembaga tidak membeli produk luar negeri. Ekspresinya menatap lurus ke depan, yakni ke para menteri tangannya tidak bergerak. Alat rapid test, PCR, masker, APD, semuanya bisa dibeli di dalam negeri.

"Apalagi hanya masker, buaanyak kita produksinya," kata Jokowi dengan tangan kanan mengentak.

Jokowi menekankan perkara belanja produk dalam negeri ketimbang belanja produk dalam negeri, seperti perkara ini merupakan hal yang sangat perlu diatasi dan menggejala di kementerian-kementerian. Dia ingin para menteri, dirjen, hingga sekjen kementerian dan lembaga memahami masalah ini. Kedua tangan Jokowi mengentak-entak saat menekankan pesan ini di menit 10 detik 23, sampai-sampai 2 detik selanjutnya Jokowi harus menyeka kening kanannya.

"Saya melihat stimulus ekonomi ini belum," kata Jokowi di menit 10 detik 55, kemudian menghentikan kata-katanya. Bibirnya seperti mencibir.

"Bansos, sudah lumayan," kata Jokowi, dengan tangan kanan memperagakan gerak ombak.

"Kesehatan, masih perlu dipercepat," kata Jokowi, dengan tangan kanan memperagakan gerakan serupa.

"Stimulus ekonomi, baik untuk yang UMKM maupun yang tengah dan gede," kata Jokowi. "Belum," sambungnya usai jeda sedetik. Cara bicara dengan memenggal kalimat ini bisa diamati pada menit 11 detik 9.

Situasi berubah jadi hening. Jokowi memandangi para menteri di depannya, tanpa senyum. Kemudian Jokowi hendak menutup arahannya, tapi tidak jadi. Dia justru menyampaikan bahwa dia benar-benar memperhatikan kinerja para menteri di depannya itu dengan detail.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)

"Saya sekarang ini melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen, naiknya berapa persen. Harian, saya lihat betul sekarang," kata Jokowi sambil memperagakan gerak tangan kanan membalik-balik halaman dokumen, dengan kalimat repetitif.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Jokowi menyampaikan salam penutup, tanpa melihat para menteri melainkan melihat ke kiri bawah.

Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)Ekspresi dan gestur Presiden Jokowi dalam raker 7 Juli 2020, diunggah Setpres 8 Juli 2020. (Dok YouTube Setpres)
Halaman 2 dari 4
(dnu/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads