Tenaga kerja Indonesia (TKI) Ety Toyyib Anwar yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi telah kembali ke Indonesia usai menjalani masa pidana selama 18 tahun. Ety menceritakan selama di penjara Saudi dia punya kesempatan menghafal Al-Qur'an.
"Ya hafal Al-Qur'an, ya apa saja, disuruh kerja ya kerja, ya buat beli sabun, buat beli apa, ya banyak gitu kegiatan," kata Ety di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (6/7/2020).
Ety dituduh membunuh majikannya dengan cara diracun. Dia telah membela di pengadilan Saudi namun dijatuhi hukuman mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pemerintah sana cuma ke pengadilan, cuma ditanya doang begitu-begitu. Akhirnya dihukum, sampai hukuman mati tapi saya tetap saja sabar," ujar Ety.
Ety akhirnya dapat lolos dari hukuman mati berkat bantuan finansial dan diplomasi pemerintah Indonesia hingga bantuan lembaga lainnya. Ety dipenjara selama 18 tahun dan mampu menghafal Al-Qur'an.
"Alhamdulillah bebas dari segala-galanya, insyaallah bebas dari dosa," ucap Ety.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah yang hadir bersama Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyambut baik kepulangan Ety ke Tanah Air. Apalagi mendapatkan cerita Ety mampu menghafal Alquran selama dipenjara.
"Alhamdulillah hafal Al-Qur'an, hafal beberapa hadis, hikmah dipenjara justru malah beliau menjadi seorang hafidzo," imbuh Ida.
Proses pemulangan Ety telah dipercepat berkat upaya yang dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Agus telah menemui Penasihat Raja Salman, Pangeran Khalid al-Faisal Al Saud, yang juga menjabat Gubernur Mekah, dengan didampingi Koordinator Perlindungan WNI KBRI Riyadh, Raden Arief, dan atase hukum Rinaldi Umar. Pertemuan berlangsung di kantor Pangeran Khalid al-Faisal di Jeddah.