Berdasarkan Keputusan Gubernur, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi akan berakhir dua hari lagi. Namun, menurut epidemiolog, Jakarta belum aman dari Corona. Maka bila PSBB nanti berakhir, langkah pencegahan COVID-19 perlu diterapkan semua orang.
"Yang menyatakan aman itu kalau kasus baru Corona di Jakarta sudah 0. Korea Selatan saja yang kasus barunya pernah 0 bisa naik lagi, apalagi Jakarta yang masih ratusan kasus sepekan," kata epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, kepada detikcom, Selasa (30/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini menghitung jumlah kasus Corona bukan per hari, melainkan per pekan (7 hari). Soalnya, masa inkubasi virus Corona untuk menunjukkan gejala rata-rata adalah sepekan.
Berdasarkan data situs resmi Corona Jakarta, Jakarta belum pernah mengalami seharipun tanpa kasus baru COVID-19. Sejak 5 Juni sampai 11 Juni, ada 952 kasus. Sejak 12 Juni sampai 19 Juni, ada 854 kasus. Pada 20 Juni hingga 26 Juni, ada 1.115 kasus.
"Sebenarnya PSBB di Jakarta belum bisa disetop karena masih ada daerah merah, tapi ekonomi harus jalan. Tidak apa-apa jalan, tapi upaya preventif harus besar, yakni semua memakai masker dan faceshield," kata Miko.
Tonton video 'Anies Klaim PSBB Transisi 2 Pekan Pertama Berjalan Baik':
Kepala Dinas Kesehatan DKI menyatakan positivity rate Corona dari seluruh sampel tes PCR di Jakarta adalah 4,99%. Artinya, dari seluruh sampel tes Corona di Jakarta, hanya sebanyak 4,99% saja yang ternyata positif terjangkit Corona. Positivity rate 4,99% diklaim Pemprov DKI sudah berada pada target WHO, yakni di bawah 5%.
"Yang namanya 4,99% itu ya 5%. Selisihnya cuma 0,001%! Kalau segitu belum turun banget," kata Miko menanggapi.
Dia menilai selisih 0,001% tidak signifikan. Lain cerita apabila positivity rate Jakarta sebesar 3%. Klaim seperti ini juga diingatnya pernah disampaikan Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada 4 Juni. Saat itu, Anies mengatakan angka reproduksi efektif (Rt) Corona di Jakarta sebesar 0,99 persen atau lebih kecil ketimbang Rt sebesar 1.
"Gubernur bilang Rt turun 0,99. Apaan? 0,99 itu sama dengan 1. Ini nggak bener menginformasikan kepada masyarakat," sorot Miko.
Kini PSBB transisi di Jakarta sudah berada di ujung, namun belum jelas betul apakah PSBB transisi akan diakhiri atau dilanjutkan. Menurut Miko, aktivitas yang paling tidak bisa menunggu PSBB adalah aktivitas ekonomi, maka PSBB harus dibuka pelan-pelan dan terbatas. Di sisi lain, Jakarta belum bisa dikatakan aman.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyebut angka positivity rate Corona Jakarta di masa akhir PSBB transisi mencapai 4,99%. Angka ini sudah sesuai standar WHO terkait kebijakan PSBB.
"Secara kumulatif, testing rate untuk pemeriksaan PCR di DKI Jakarta adalah 13.549 tes per 1 juta penduduk, dengan positif rate testing PCR selama 22 sampai 28 Juni yaitu 4,99%. Sesuai dengan target WHO, angka ini kurang dari 5%, sehingga angka rate positif di DKI Jakarta sudah sesuai dengan standar WHO," kata Kadinkes DKI Jakarta, Widyastuti dalam konferensi pers (29/6) di YouTube Pemprov DKI Jakarta, seperti dilihat, Senin (30/6/2020).