Ikan Pari Raksasa Langka Mati, Ungkap Kandungan Belerang di Sungai Musi

Round-Up

Ikan Pari Raksasa Langka Mati, Ungkap Kandungan Belerang di Sungai Musi

Raja Adil Siregar - detikNews
Sabtu, 27 Jun 2020 05:01 WIB
Screenshot unggahan viral ikan pari air tawar raksasa ditangkap warga di Sumsel
Foto: Screenshot unggahan viral ikan pari air tawar raksasa ditangkap warga di Sumsel
Palembang -

Ikan pari air tawar raksasa ditemukan mati mengapung di Sungai Musi. Kematian ikan langka bersama banyak ikan lainnya ini mengungkap bahwa salah satu sungai besar di Sumatera itu mengandung belerang.

Kondisi air Sungai Musi sangat keruh. Kondisi ini membuat banyak ikan mabuk sehingga ditemukan dalam kondisi mengambang.

Fenomena ini diselidiki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin. Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga Dinas Kesehatan Musi Banyuasin terjun ke lokasi untuk memastikan fenomena yang terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan mengapung yang bikin geger warga itu disebut tidak mati, melainkan mabuk karena kondisi air.

"Tim kita sudah turun, kejadian seperti ini diperkirakan akibat air yang sangat keruh. Sehingga insangnya ditempel oleh lumpur, ini membuat mata ikan tidak bisa melihat," kata Plt Kepala Dinas Perikanan, Hendra Tris Tomy, Jumat (26/6/2020).

ADVERTISEMENT

Sampel air diambil untuk dites. Meski Dia mengatakan tak ada parameter yang menunjukkan kualitas air sungai yang ekstrem. Namun Dinas Perikanan terus berkoordinasi dengan DLH dalam menguji sampel air sungai.

Tonton juga 'Heboh! Ikan Pari Raksasa Ditemukan di Sungai Musi':

[Gambas:Video 20detik]

Tomy mengakui, dari pengamatan, terlihat fisik insang ikan berwarna merah. Namun ditempeli lumpur, bahkan diketahui daging ikan kenyal atau tidak lembut.

Sementara itu, Kepala DLH Andi Wijaya Busro dan Kepala Dinas Kesehatan dr Azmi mengatakan air Sungai Musi sangat keruh. Ada kandungan belerang (H2S) dan padatan tersuspensi total (TSS) di atas baku mutu di Sungai Musi.

"Air ada kandungan belerang. Kita imbau masyarakat bantaran sungai sementara untuk tidak mengkonsumsi air Sungai Musi secara langsung," katanya.

Sempat diduga fenomena banyaknya ikan mabuk di Sungai Musi ini akibat Sungai Musi yang surut dan berlumpur. Dari sejumlah ikan yang diperiksa ditemukan banyak lumpur di bagian insangnya.

"Kita sudah turun kemarin ke Sanga Desa, aliran air sama dan sudah surut. Selain itu, air juga keruh, berlumpur. Jadi ikan seperti kekurangan oksigen," kata Plt Kepala Dinas Perikanan Musi Banyuasin Hendra Tris Tomy, Kamis (25/6).

Pari Tawar Adalah Ikan Langka

Kemunculan ikan pari yang mengambang di Sungai Musi bikin heboh. Ternyata Ikan raksasa itu merupakan hewan dilindungi dan mulai langka.

"Berdasarkan Permen KLHK No 20/2018, ikan pari jenis air tawar dilindungi. Sebab, ikannya itu mulai langka," kata Tomy.

Namun, Tomy memastikan tak ada eksploitasi ikan pari tersebut di Sungai Musi.

Kepala Desa Rantau Keroya Lais, Almiyadi, mengatakan ikan pari masuk ke dalam perangkap ikan yang dipasang warga. Warga tidak tahu bahwa ikan tersebut langka dan dilindungi sehingga ikan tersebut dicincang dan dibagi-bagi.

"Kami nggak tahu kalau itu ikan dilindungi, jadi dicincang tadi sama warga. Baru ini tahu kalau ikan pari air tawar dilindungi," katanya.

"Setelah dicincang, ikan dibagikan sama warga sekitar. Jadi ikan memang masuk perangkap ikan yang dipasang di Sungai Musi di wilayah Keroya," sambung Almiyadi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads