Bupati Taput Nikson Nababan juga mengatakan puluhan hewan itu mati akibat serangan hewan buas. Hal itu, kata Nikson, merupakan informasi sementara berdasarkan hasil laboratorium forensik (labfor) Polda Sumut.
"Hasil laboratorium forensik yang sudah datang dari Polda Sumatera Utara dan sudah melihat semua hasil dari foto dan di lapangan bahwa itu penyebabnya adalah binatang buas," ucap Nikson.
Dia meminta warga tak mengaitkan peristiwa ini dengan hal mistis. Nikson juga meminta, jika ada hewan ternak mati mendadak lagi, warga melapor.
Sebelumnya, puluhan hewan ternak di Taput ditemukan mati. Hewan ini diduga mati karena darahnya diisap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Darahnya saja diisap. Sama bagian dalam tubuh dimakan," kata Bupati Taput Nikson Nababan, Minggu (21/6).
BKSDA, yang melakukan penelitian, menyebut kesulitan mengungkap penyebab kematian hewan. BKSDA mengatakan ada dugaan hewan mati karena benda tajam.
"Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, seperti ada kemungkinan seperti bekas benda tajam," ucap Kepala Seksi BKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung Manigor Lumbantoruan saat rapat bersama Bupati Taput, Selasa (23/6).
(haf/haf)