Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan dia tak membawa nama partai dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube dan menyinggung isu 'PKI dimainkan kadrun'. Memang dapat dipastikan, Poyuono tidak membawa nama Gerindra dalam video itu.
Video wawancara Poyuono terkait isu 'PKI dimainkan kadrun' di channel YouTube Kanal Anak Bangsa ini dipenggal menjadi dua video. Ada video lanjutan yang menjelaskan kapasitas Poyuono sebagai pemimpin buruh dalam video tersebut. Dalam video yang dilihat detikcom, Selasa (23/6/2020), mulanya Poyuono tegas akan membela Jokowi jika ada yang hendak memakzulkannya.
"Nggak ada yang bisa memakzulkan dia (Jokowi). Apa syaratnya? Apa dasarnya memakzulkan Pak Joko Widodo. Kalau ada yang memakzulkan dia coba-coba, saya akan berada di garis depan," ujar Poyuono.
"Pak Jokowi itu presiden buruh sebenarnya. Makanya kenapa dia tunda itu klaster ketenagakerjaan di omnibus law," lanjutnya dalam menit 01.41.
Poyuono berbicara bahwa kaum buruh akan membela Presiden Jokowi jika ada yang hendak memakzulkannya. Poyuono yakin saat ini kelompok buruh memiliki massa yang kuat.
"Kaum buruh akan ada di belakangnya Pak Jokowi, jadi yang coba-coba makzulkan Pak Jokowi, akan berhadapan dengan kaum buruh" kata Poyuono dalam menit 02.00 video yang diunggah akun Kanal Anak Bangsa.
"Dan hanya organisasi buruh yang punya massa kuat. Yang lain tidak, mahasiswa sekarang sudah rontok dan cooling down," lanjutnya.
Kemudian, pada menit 03.10, host dalam video tersebut bertanya terkait latar belakang Arief Poyuono memberikan pernyataan itu. Poyuono mengaku berbicara dalam kapasitasnya sebagai pimpinan buruh, tidak ada kaitannya dengan Gerindra, yang kini masuk koalisi pendukung pemerintah.
"Bukan karena Gerindra di pemerintahan kan Mas Arief?" tanya sang host.
"Wah nggak ada, nggak ada urusannya saya sama Gerindra. Murni dari saya dan murni saya sebagai pimpinan buruh," jawab Poyuono.
Tonton video 'Ryamizard Sebut PKI Masih Eksis, Masyarakat Diminta Waspada':