Gugus Tugas: Tiap Hari Ada Bantuan Datang, Dialokasikan untuk Dokter-Perawat

Gugus Tugas: Tiap Hari Ada Bantuan Datang, Dialokasikan untuk Dokter-Perawat

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 19:13 WIB
Doni Monardo
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (Dok. BNPB)
Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengungkapkan bantuan untuk penanganan virus Corona terus mengalir. Bantuan itu tak hanya datang dari pemerintah, tapi juga swasta.

"Apalagi kalau kami lihat kami rasakan, hampir setiap hari ada saja pihak yang memberikan bantuan datang. Jadi bantuan yang diterima oleh Gugus Tugas ini bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari swasta pun juga luar biasa," kata Doni dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (23/6/2020).

Doni menyebut ada juga bantuan dari salah satu aplikasi media sosial senilai ratusan miliar. Menurut Doni, bantuan-bantuan itu juga dialokasikan untuk para dokter dan tenaga kesehatan lain yang langsung ataupun tidak langsung menangani pasien Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami alokasikan kepada para dokter dan perawat yang gugur, yang wafat. Setiap dokter yang wafat, baik karena langsung akibat penanganan COVID maupun secara tidak langsung menangani pasien itu sebesar Rp 250 juta, untuk tenaga perawat sejumlah Rp 150 juta, untuk tenaga lainnya seperti pengemudi ambulans dan pekerja rumah sakit lainnya sebesar Rp 100 juta," jelas Doni.

Selain itu, Doni mengatakan ada bantuan yang disalurkan melalui relawan Gugus Tugas COVID-19 untuk para pendatang di Pulau Jawa. Jaringan relawan disebutnya juga membantu memenuhi kebutuhan tenaga laboratorium untuk pemeriksaan spesimen Corona.

ADVERTISEMENT

"Mereka rata-rata adalah pendatang, sebagian besar adalah dari Indonesia bagian timur, dan mereka tidak punya KTP DKI, tidak punya KTP Jawa Tengah, tidak punya KTP Jawa Timur. Dan ketika mereka tidak punya KTP, mereka tidak berhak untuk mendapatkan bantuan. Dan ini tidak luput dari perhatian kami. Karena kalau ini kita biarkan, sementara warga negara lain mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah lewat bansos dan sebagainya, sementara mereka juga mengalami kesulitan, tidak ada yang memikirkan, tentu pasti timbul masalah," ungkap Doni.

"Inilah fungsinya relawan. Ada sekitar 33 ribu relawan yang sekarang berada di bawah koordinasi Gugus Tugas, termasuk relawan medis, dokter perawat, tenaga laboratorium yang semula kita kewalahan untuk mendapatkan tenaga laboratorium, tapi lewat jaringan relawan ini akhirnya bisa terbentuk," lanjut dia.

Doni pun mengucapkan terima kasih untuk bantuan kepada Gugus Tugas COVID-19. Dengan dukungan itu, menurutnya, beban kerja Gugus Tugas menjadi tak terlalu berat.

"Terima kasih banyak atas seluruh dukungan yang diberikan kepada BNPB yang hari ini mendapat tugas sebagai Gugus Tugas. Memang tantangan yang sangat berat, tetapi karena mendapat begitu banyak dukungan dari berbagai pihak, sehingga beban yang berat ini terasa tidak terlalu berat, Pak," tuturnya.

(azr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads