Gugus Tugas: COVID Belum Berakhir, Taat Protokol Kesehatan Adalah Ibadah

Gugus Tugas: COVID Belum Berakhir, Taat Protokol Kesehatan Adalah Ibadah

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 16:06 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo (YouTube BNPB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo (YouTube BNPB)
Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo mengatakan perlu ada kampanye masif kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Doni khawatir masyarakat masih menganggap COVID-19 sudah berakhir dan new normal diartikan bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.

"Beberapa di antara mereka mengatakan, menganggap ini sudah normal lagi, sehingga mereka merasa COVID-19 ini sudah selesai. Dan bahwa sampai hari ini COVID-19 belum berakhir, itu yang senantiasa harus kita kampanyekan setiap detik, setiap saat, menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan adalah ibadah. Karena kalau ini bisa disampaikan dan rakyat mau menuruti, maka bisa menghindari risiko," kata Doni dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (23/6/2020).

Doni kembali meminta tokoh-tokoh di daerah mengkampanyekan new normal dengan bahasa lokal agar lebih mudah dipahami masyarakat. Menurutnya, orang-orang yang bisa mengamankan diri dan lingkungannya bisa dianggap sebagai patriot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau satu orang bisa mengamankan dirinya sendiri, berarti dia bisa mengamankan orang lain, dan dia juga bisa mengamankan lingkungannya. Berarti orang-orang ini sudah kita anggap sebagai patriot. Kalau yang tertular itu adalah kelompok yang rentan, kelompok komorbid yang punya penyakit penyerta, sebagaimana data yang kami kumpulkan, maka risiko kematiannya sangat tinggi," ujarnya.

Doni menekankan pandemi virus Corona belum berakhir. Menurut Kepala BNPB itu, pelonggaran yang diberikan pemerintah di sejumlah bidang harus selalu diawali dengan kehati-hatian, sosialisasi, dan simulasi.

ADVERTISEMENT

"Tidak boleh ada daerah yang ujug-ujug langsung melakukan aktivitasnya tanpa melalui pra-kondisi, termasuk bagaimana pimpinan daerah harus berkoordinasi dengan komponen-komponen yang ada agar setiap kebijakan yang dikeluarkan pimpinan daerah mendapatkan dukungan dari masyarakat. Kolaborasi seluruh komponen di daerah akan sangat menentukan keberhasilan kita untuk menekan laju COVID-19," jelasnya.

Menurut Doni, yang terpenting saat ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar secara konsisten menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Karena itulah, Doni menyebut pihaknya menggandeng lembaga keagamaan untuk sosialisasi protokol kesehatan agar kepatuhan masyarakat meningkat.

"Jaga jarak sangat mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan, dan ini terjadi bukan hanya di kota besar tetapi sampai semua daerah. Oleh karena itu, kampanye-kampanye dan sosialisasi yang masif perlu kita lakukan. Kami telah bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan," ujar Doni.

"Kami sudah MoU dengan MUI, dan juga ke depan akan melakukan kerja sama dengan organisasi keagamaan. Kami harapkan keterlibatan tokoh agama dan tokoh budaya bisa menjadikan masyarakat menjadi patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19," lanjut dia.

Selain itu, Doni mengungkapkan pemeriksaan spesimen terkait virus Corona rata-rata sudah melebihi 20 ribu spesimen. Ia mengatakan masifnya pemeriksaan spesimen itu menjadi salah satu penyebab meningkatnya tambahan kasus positif di sejumlah daerah.

"Sudah rata-rata kemampuan pemeriksaan spesimen sudah lebih dari 20 ribu, dan inilah mengakibatkan penambahan kasus sejumlah daerah, di samping juga masyarakat ada yang terpapar COVID-19," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads