Menurut Doni, yang terpenting saat ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar secara konsisten menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Karena itulah, Doni menyebut pihaknya menggandeng lembaga keagamaan untuk sosialisasi protokol kesehatan agar kepatuhan masyarakat meningkat.
"Jaga jarak sangat mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan, dan ini terjadi bukan hanya di kota besar tetapi sampai semua daerah. Oleh karena itu, kampanye-kampanye dan sosialisasi yang masif perlu kita lakukan. Kami telah bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan," ujar Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah MoU dengan MUI, dan juga ke depan akan melakukan kerja sama dengan organisasi keagamaan. Kami harapkan keterlibatan tokoh agama dan tokoh budaya bisa menjadikan masyarakat menjadi patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19," lanjut dia.
Selain itu, Doni mengungkapkan pemeriksaan spesimen terkait virus Corona rata-rata sudah melebihi 20 ribu spesimen. Ia mengatakan masifnya pemeriksaan spesimen itu menjadi salah satu penyebab meningkatnya tambahan kasus positif di sejumlah daerah.
"Sudah rata-rata kemampuan pemeriksaan spesimen sudah lebih dari 20 ribu, dan inilah mengakibatkan penambahan kasus sejumlah daerah, di samping juga masyarakat ada yang terpapar COVID-19," tuturnya.
(azr/imk)