Sebelumnya, orang tua murid bernama Edi bercerita dia terkendala pembaruan data KK yang baru rampung pada April lalu. Pembaruan itu dilakukan karena istrinya meninggal dan alamat tidak pindah. Namun sistem tetap membaca KK tersebut belum ada setahun meski Edi merupakan warga asli dengan alamat sesuai KK.
"Soal KK teratasi dengan surat keterangan dari kelurahan. Tapi masalah baru muncul, ketika sampai pada tahap memilih sekolah, tidak bisa diklik. Dari jam 13.00 WIB siang tadi begini terus, tapi data jumlah pendaftar terus bertambah," kata Edi di Semarang, Rabu (17/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah lain yaitu siang tadi pendaftar sulit mengakses pendaftaran di https://ppdb.jatengprov.go.id/. Ternyata hal ini disebabkan oleh kuota akses data kependudukan yang terkoneksi dengan data catatan sipil terbatas.
Menyikapi hal itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut temuan kendala PPDB Jateng hari pertama ini bakal menjadi bahan evaluasi. Dia pun meminta para orang tua tidak panik karena tidak ada adu cepat saat pendaftaran.
"Yang pertama, kuota NIK 300 ribu. Dari 300 ribu ternyata pukul 10.30 WIB sudah habis. Akhirnya kami telepon dukcapil pusat agar bisa ditambah jadi 1 juta," terang Ganjar.
(dkp/hri)