Wahyu pun mengatakan hingga saat ini sudah ada Ina-CBT yang terpasang di Indonesia. Salah satunya berada di sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Yang sudah terpasang sekarang C2 dan C1. C1 ada di pulau-pulau sekitar gunung anak Krakatau yang C1. Ini sangat sulit medannya. Kalau C2 di sea port relatif lebih mudah," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan BPPT juga sedang melakukan pengembangan alat deteksi Advanced-CBT untuk jalur Krui, Pelabuhan Ratu, hingga Cilacap. Sementara itu, pemasangan sistem tomografi akan dilakukan di bagian utara Bali.
"Advance-CBT kita baru tahun ini akan melakukan visibility study, yaitu untuk laut dari Krui, Pelabuhan Ratu, hingga ke Cilacap. Dan tahun ini juga kita lakukan pemasangan sistem tsunami tomografi di utara Bali," tutur Wahyu.
Kemudian 2022, BPPT berencana terus membuat dan melakukan pemeliharaan terhadap BOUY yang ada. Sementara untuk tahun 2024, BPPT telah merencanakan untuk mengembangkan BOUY generasi keempat.
"Lanjut Di 2022 kita masih ada pembuatan BOUY G3 dan pemeliharaan BOUY, termasuk tambahan 2 lokasi Ina-CBT, Advanced-CBT mudah-mudahan sudah selasai. Dan 2023 pembuatan 2 BOUY G3, pemelihataan BOUY yang terpasang lalu kita juga lakukan pengembangan BOUY generasi keempat," ujar Wahyu.
(gbr/gbr)