Lambang Garuda Pancasila, Karya Individu Sultan Hamid II atau Kolektif?

Lambang Garuda Pancasila, Karya Individu Sultan Hamid II atau Kolektif?

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 09:45 WIB
Sultan Hamid II (Fotografer tidak dikenal. Layanan Informasi Pemerintah Hindia Belanda (NIGIS)/Perpustakaan Universitas Leiden/KITLV 157733)
Sultan Hamid II (Fotografer tidak dikenal. Layanan Informasi Pemerintah Hindia Belanda (NIGIS)/Perpustakaan Universitas Leiden/KITLV 157733)

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan lambang negara itu berhasil diciptakan setelah mengalami proses dan sejumlah perubahan. Karena itu menurut Asvi setidaknya ada empat pihak yang berjasa dalam membuat lambang negara.

Pertama, Panitia Lencana Negara yang dibentuk di bawah koordinasi Sultan Hamid II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa Sultan Hamid II adalah penanggung jawab pembuatan lambang negara, di situlah jasannya," ujar guru besar riset LIPI itu pada detikcom.

ADVERTISEMENT

Kedua, para peserta sayembara yang salah satunya Basuki Resobowo. "Basuki Resobowo mengaku mengirim lukisannya dan menang sayembara. Jadi perlu juga diperiksa arsip gambar-gambar yang dikirimkan pada panitia," ujarnya.

Kemudian pihak ketiga yakni Bung Karno yang menilai dan memutuskan pada tahap akhir gambar yang dipilih. "Lalu pelukis yang dimintai bantuan sebagai konsultan oleh Presiden yakni D Ruhr Jr dan Dullah yang menyempurnakan lambang seperti permintaan Sukarno," ujar Asvi.

Jadi menurut Anda, apakah lambang negara Garuda Pancasila ini merupakan karya individu Sultan Hamid II atau karya kolektif banyak nama?


(pal/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads