Achmad Yurianto
Saudara-saudara, selamat sore. Pada hari ini kami akan melanjutkan kembali tentang informasi update data dari penanganan COVID-19 yang kita integrasikan dari Gugus Tugas daerah di tingkat kabupaten/kota sampai dengan pusat. Data ini kita himpun dari pukul 12.00 WIB kemarin sampai dengan hari ini. Data-data ini kita himpun melalui sistem all new record, kemudian juga kita himpun dari Google Form dan juga melalui beberapa kali kita berkomunikasi dengan seluruh laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan agar kita bisa melakukan rekonsiliasi data, dan kemudian kita lakukan cross-check ulang setiap data yang kita terima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 19.757 spesimen. Sehingga total sampai hari ini yang sudah kita periksa adalah 559.872 spesimen. Baik kita periksa dengan real time PCR, maupun dengan TCM, tes cepat molekuler yang sudah kita distribusikan ke seluruh rumah sakit kurang-lebih 422 rumah sakit yang memiliki mesin TCM.
Saudara-saudara, dari hasil yang kita dapatkan ini, hari ini ada penambahan kasus konfirmasi COVID-19 positif sebanyak 1.031 orang. Sehingga akumulasi total positif yang telah kita miliki sebanyak 41.431 orang. Kalau kita perhatikan distribusi kasus baru yang kita dapatkan masih didominasi pada 6 provinsi yang terbanyak melaporkan kasus konfirmasi positifnya di antaranya satu adalah Jawa Timur hari ini melaporkan ada 225 kasus baru dan 56 kasus sembuh. Kemudian DKI Jakarta 127 kasus baru dan 116 sembuh, Jawa Tengah melaporkan 115 kasus dan 65 sembuh. Kemudian Kalimantan Selatan 86 kasus dan 80 sembuh, Sulawesi Selatan 84 kasus dengan 16 sembuh.
Ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10 dan ada 4 provinsi yang hari ini tidak melaporkan ada penambahan kasus sama sekali. Beberapa provinsi yang melaporkan jumlah sembuh lebih banyak dari pada kasus positif yang dilaporkan hari ini di antaranya adalah NTB 21 kasus baru dan 31 sembuh. Kemudian Kepulauan Riau 9 kasus baru, 12 sembuh. Kalimantan Timur 5 kasus baru 17 sembuh, Sumatera Barat 4 kasus baru dan 6 sembuh, kemudian Sulawesi Barat 1 kasus baru 5 sembuh, Kalimantan Utara tidak ada laporan kasus baru tapi 8 sembuh, Sulawesi Tengah tidak ada kasus baru dan 4 sembuh.
Komunikasi yang kami lakukan dengan dinas kesehatan terkait dengan masih tingginya kasus ini, ini diperoleh dari tracing atau penelusuran kontak dekat dari kasus positif yang dirawat di rumah sakit dilakukan secara lebih agresif dan kemudian dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan PCR atau TCM. Ini menunjukkan bahwa pemeriksaan atau testing secara lebih banyak secara masif telah kita mulai dan kita laksanakan dalam beberapa minggu terakhir ini berbasis pada hasil tracing yang agresif. Ini menjadi penting karena dengan kita bisa mengidentifikasi kasus positif maka kita bisa menentukan langkah lebih lanjut diantaranya adalah melaksanakan isolasi yang ketat dan kemudian melaksanakan perawatan manakala ditemukan gejala yang signifikan agar tidak menjadi sumber penularan bagi di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kami menyakini betul bahwa tracing yang kita lakukan secara agresif belum bisa menjangkau 100 persen kontak erat. Oleh karena itu kita harus mengubah kebiasaan-kebiasaan baru di dalam konteks untuk berkomunikasi secara sosial, di dalam konteks untuk melaksanakan aktifitas produksi lagi dengan mematuhi protokol kesehatan. Kita harus betul-betul disiplin untuk menjaga jarak secara fisik dengan orang lain. Kemudian menggunakan masker dan kemudian rajin mencuci tangan. Karena inilah upaya yang bisa kita lakukan karena kita yakini belum 100 persen kasus positif kita temukan di masyarakat. Oleh karena itu, Saudara-saudara sekalian, optimisme tetap kita harus bangun dari sekarang.
Hari ini ada 540 kasus yang dilaporkan sembuh.sehingga totalnya menjadi 16.243 kasus. Meninggal 45 orang sehingga totalnya menjadi 2.276 orang. Sudah 432 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak COVID-19 ini. Kemudian kita masih melakukan pemantauan terhadap 42.714 orang odp dan pengawasan pada pasien dalam pengawasan sebanyak 13.279 orang.
Saudara-saudara, inilah pentingnya untuk menjadi pedoman kita bersama bahwa di dalam adaptasi kebiasaan yang baru mengharuskan kita untuk menjamin diri kita masing-masing tidak tertular dari COVID-19 ini. Karena kalau kita aman dari COVID-19 karena perubahan kebiasaan kita menuju ke kebiasaan baru kebiasaan yang pelaku menjaga jarak, membiasakan untuk menjaga jarak dengan orang lain secara fisik, menghindari kerumunan selalu menggunakan masker saat keluar rumah dengan cara yang benar dan rajin mencuci tangan maka kita akan bisa memutus kan rantai ini. Kita akan aman dari tertular, dalam kondisi kita aman dari penularan COVID-19, kita akan bisa produktif kembali, kita akan bisa bekerja kembali. Ini bukan hanya dilakukan oleh bangsa kita seluruh dunia menyikapi hal yang sama terhadap upaya untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, berkali-kali kami tidak akan pernah bosan untuk sekali lagi mati kita segera beradaptasi dengan kebiasaan baru, dengan kebiasaan yang bisa menjamin bahwa kita aman dari kemungkinan tertular COVID-19, dari kemungkinan kita seandainya menjadi sakit menularkan ke orang lain. Karena dengan cara seperti inilah maka kita akan bisa produktif, kita masih belum bisa mengharapkan dalam waktu dekat vaksin ditemukan sehingga kita bisa mendapat kekebalan buatan, belum dalam waktu yang dekat. Namun bukan berarti kita tidak harus melakukan aktivitas apa pun, karena kehidupan harus terus berjalan. Inilah yang menjadi pertimbangan seluruh dunia dan ini yang menjadi pertimbangan pemerintahan di dalam kaitan menyikapi adanya pandemi COVID-19 ini. Ini permasalahan kita bersama.
Oleh karena itu, hanya kita secara bersama-sama dan terus-menerus harus melakukan perubahan kebiasaan ini. Kami yakin basis dari upaya untuk merubah kebiasaan ini ada pada keluarga. Kami sangat berharap bahwa di lingkungan keluarga terjadi perubahan ini. Tentunya dengan keteladanan kepala keluarga, ini menjadi kunci agar kita secara bersama sama bisa membiasakan, bisa membudayakan kepada anak-anak kita untuk tertib dan patuh menjalankan protokol kesehatan. Kita bisa, kita pasti bisa, terima kasih, selamat sore.
(fas/dhn)