Lebih lanjut, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan kebutuhan akan mobile laboratorium masih sangat dibutuhkan saat ini. Dia meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk menambah mobile laboratorium tersebut.
"Jadi, mobile laboratorium ini kan menambah ketersediaan pak menteri. intinya kita ini bekerja sama mendukung tugasnya Pak Doni. Nah yang terjadi adalah ketersediaan satu lagi laboratorium ini masih sangat berarti," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andika mengatakan waktu untuk menunggu hasil spesimen saat ini yang terbilang lama. Hal itu dirasakan di rumah sakit TNI AD yang saat ini kerap dijadikan masyarakat untuk melakukan tes swab.
"Karena kami sudah membuktikan, kami kebetulan punya 68 RS di seluruh Indonesia, waiting time atau waktu menunggu antara specimen sampel diambil sampai dengan keluar hasil, itu ternyata sangat jauh dari teori," ujarnya.
"Nggak usah jauh-jauh yang di luar Jakarta, yang di Jakarta saja, dan ini kita tidak berbicara pertengahan Maret, nggak, 2 minggu lalu. Jadi, rumah sakit kami yang di Jakarta teorinya mungkin nggak jadi RS rujukan. Tetapi, praktiknya tetap aja orang begitu punya keluhan dan merasa ingin diperiksa mencari RS terdekat, itulah yang terjadi di 68 RS kami. Jadi, salah satu RS kami di Jakarta, waktu menunggu antara sampel diambil sampai dengan hasil keluar itu 1 minggu. Itu adalah realita," lanjut Andika.
(eva/hri)