"Komitmen kita adalah membuka pendidikan, memulai kegiatan tatap muka di tempat yang paling aman yaitu di daerah yang tidak ada dampaknya. Tidak mungkin dilakukan program tatap muka pada wilayah yang punya risiko walaupun risikonya rendah," lanjut Doni.
Data hingga 7 Juni lalu, ada 92 kabupaten/kota yang berstatus zona hijau. Doni juga meminta komitmen kepada seluruh pihak, terutama masyarakat, agar membantu daerah hijau tidak terkontaminasi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan jumlah 92 ini tidak berkurang lebih rendah lagi. Ini kerja bersama, gotong royong. Selama seluruh masyarakat bisa meningkatkan disiplin untuk taat dengan protokol kesehatan maka zona hijau akan tetap bertahan. Tapi manakala upaya-upaya untuk meningkatkan disiplin mengalami pengendoran, maka bisa jadi zona hijau bisa menjadi zona hijau," sebut eks Danjen Kopassus itu.
"Kunci mempertahankan dari zona hijau pertama disiplin kepada protokol kesehatan, kedua disiplin kepada protokol kesehatan, ketiga disiplin kepada protokol kesehatan," tambah Doni.
Seperti diketahui, pemerintah melalui SKB 4 menteri memutuskan mulai membuka sekolah kembali tapi khusus untuk yang berada di zona hijau. Peserta didik yang berada di zona kuning, oranye, dan merah tetap melakukan pembelajaran dari rumah.
"(Sebanyak) 94 persen dari peserta didik kita tidak diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka jadi masih belajar dari rumah. Yang 6 persen yang di zona hijau itulah yang kami memperbolehkan pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan protokol yang sangat ketat," ujar Mendikbud Nadiem Makarim, sebelumnya.
(elz/jbr)