Cerita Sekuriti PDIP: Didatangi 2 Orang Misterius, Diajak Bertemu Harun Masiku

Sidang Suap Wahyu Setiawan

Cerita Sekuriti PDIP: Didatangi 2 Orang Misterius, Diajak Bertemu Harun Masiku

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 14:43 WIB
sidang wahyu setiawan
Saksi yang memberikan keterangan dalam sidang dihadirkan melalui video konferensi. (Ahmad Bil Wahid/detikcom)

Setelah itu, dua orang misterius kembali menghampiri Hasan dan meminta tas tersebut. Kedua orang itu lalu pergi meninggalkan Hasan.

Saat itu Hasan tak mengenal orang tersebut. Jaksa lalu menampilkan foto Harun Masiku dan diakui Hasan bahwa orang yang memberikan tas tersebut mirip dengan Harun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inikah wajah yang memberikan tas tadi?" kata jaksa.

"Agak-agak mirip sih, Pak, kayaknya, Pak," jawab Hasan.

ADVERTISEMENT

"Di BAP saksi di nomor 8, bahwa betul saksi pada saat di penyidik disampaikan bahwa ditanyakan juga bahwa yang komunikasi telepon di malam itu di dalam pos jaga adalah Harun Masiku," kata jaksa.

Jaksa juga sempat mengungkapkan pembicaraan via telepon yang dilakukan Hasan dengan Harun Masiku. Saat sempat meminta Harun merendam ponsel sesuai arahan dua orang misterius yang mendatanginya.

"Di BAP betul bilang Bapak HP harus direndam di air dan Bapak harus standby di DPP? Kemudian disebut Harun Masiku, ya oke, disimpan di mananya, lalu saksi jawab lagi direndam di air, Pak," ungkap jaksa.

Dalam persidangan ini, yang duduk sebagai terdakwa adalah Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fredelina. Wahyu didakwa menerima suap sebesar SGD 57.350 atau setara dengan Rp 600 juta melalui kader PDIP Saeful Bahri dari eks caleg PDIP Harun Masiku.

Uang diterima Wahyu selaku anggota KPU periode 2017-2019 melalui Agustiani Tio Fridelina, yang merupakan orang kepercayaan Wahyu. Uang itu diberikan agar Wahyu selaku komisioner KPU menyetujui permohonan PAW DPR diajukan PDIP untuk mengganti Riezky Aprilia kepada Harun Masiku.


(abw/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads