Video yang menampilkan aksi warga menjemput paksa jenazah dari rumah sakit di Kota Bekasi, viral di media sosial. Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menyebut jenazah itu dipastikan negatif Corona (COVID-19).
Alamsyah mengatakan jenazah tersebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Status PDP itu ditetapkan dari pihak rumah sakit.
"Non reaktif dan (hasil) swab PCR negatif. Beda antara status dan diagnosis. Status PDP dari RS tidak ada yang bisa campur tangan," kata Alamsyah kepada detikcom, Rabu (10/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah berjenis kelamin laki-laki berinisial R (55). Alamsyah memastikan jenazah sudah dimakamkan. Pemakaman berlangsung kemarin (9/6).
"(Dimakamkan) Di (Desa) Srimukti, Tambun Utara," tutur Alamsyah.
Alamsyah tak mengetahui pasti apakah proses pemakaman menggunakan protokol COVID-19. Belum diketahui alasan warga menjemput paksa jenazah dari rumah sakit.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan penjemputan paksa jenazah yang disebut-sebut berstatus PDP dari sebuah rumah sakit, viral di media sosial (medsos). Peristiwa penjemputan paksa jenazah itu dibenarkan Camat Bekasi Timur, Widy Tiawarman. Ia menyebut peristiwa itu terjadi pada Senin (8/6) siang.
"Kalau sementara konfirmasi yang kita terima itu kan (jenazah) pasien PDP informasinya," tutur Widy saat dihubungi detikcom, Selasa (9/6/2020).
Pasien yang dijemput paksa itu, kata Widy, merupakan warga Kampung Gabus, Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Widy belum bisa menjelaskan kronologis kejadian secara detail. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mengetahui peristiwa yang sebetulnya.
"Itu kan kita belum tahu (kronologi), kita konfirmasinya dulu terkait medisnya. Kita nggak bisa jawab (jenazah) pasien (positif) Corona atau tidak, katanya PDP, sehingga ditangani seperti (protokol) COVID -19, penyakit menular," tutur Widy.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak massa menumpuk di depan pintu salah satu ruangan di rumah sakit. Massa berteriak memaksa menerobos pintu.
"Udah-udah masuk-masuk, ambil-ambil, buka, warga pada nungguin," kata massa.
Seorang pria yang mengenakan kaos berwarna hijau tampak memukul-mukul pintu. Kemudian, pintu terbuka. Tampak seorang pria berusaha menenangkan massa. Namun, massa menerobos masuk.
(isa/fjp)