Komisi II soal Usulan Pilkada 2020 e-Voting: Sistem Siber Kita Masih Lemah

Komisi II soal Usulan Pilkada 2020 e-Voting: Sistem Siber Kita Masih Lemah

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 09:17 WIB
Waketum PPP Arwani Thomafi
Arwani Thomafi (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Arwani Thomafi mengatakan usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait e-voting dalam Pilkada 2020 menarik di masa pandemi ini. Namun, kenyataannya sistem siber belum mendukung, dia mengatakan keamanannya masih lemah.

"Gagasan ini menarik. Apalagi di tengah pendemi dan pesatnya perkembangan digital di Indonesia.Tetapi fakta bahwa sisi keamanan siber kita masih lemah tidak bisa kita tutupi," kata Arwani, ketika dihubungi, Selasa (9/6/2020).

Arwani pun mengambil contoh seperti sistem perhitungan suara KPU bahkan hingga data perlindungan pribadi yang masih bisa dibobol. Jadi untuk melakukan sistem e-voting menurutnya perlu dipersiapkan lebih matang.

"Misal soal situng KPU, website pemerintah yang jadi korban hacker dan termasuk perlindungan data pribadi banyak yang bobol," katanya.

"Mungkin ke depan perlu dipersiapkan lebih matang agar gagasan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan aman. Dengan mempertimbangkan keamanan siber kita harus jauh lebih bagus," sambung Arwani.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar pemilihan bisa dilakukan dengan e-voting karena masih dalam pandemi virus Corona atau COVID-19.

Ganjar mengatakan kondisi pandemi Corona membuat segala kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan. Karena itu, menurut Ganjar, pemungutan suara nantinya bisa dilakukan dengan e-voting, sehingga tidak menyebabkan kerumunan.

"Insyaallah kita siap semua. Hanya mungkin yang perlu disiapkan lebih matang adalah SOP yang mesti dilaksanakan hingga coblosan. Syukur-syukur sebenarnya kalau hari ini percaya pada sistem, hari ini saatnya kita e-voting," kata Ganjar setelah menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari perkumpulan pengusaha bus di kantornya, Semarang, Selasa (9/6).

Ganjar pun menyadari masih banyak perdebatan soal e-voting. Namun, menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, akan lebih baik jika semua tahapan Pilkada Serentak 2020 dilakukan melalui daring.

"Meskipun saya tahu perdebatannya akan panjang, cara-cara kampanye yang kemarin diomongkan menarik, tidak lagi kampanye terbuka, akan gunakan medsos akan gunakan cara-cara daring. Ini unik, menarik. Kita akan bantu dan dorong.Beberapa hari ke depan juga diminta bicara tentang berkaitan kesiapan dan cara, harus ada pola baru sehingga tidak ada kerumunan massa kalau siap, kita siap," imbuhnya (eva/rfs)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads