Pemerintah Pusat masih melaporkan terkait angka kasus positif virus Corona bertambah 703 kasus di Indonesia. Kemudian ada tambahan pasien sembuh sebanyak 551 orang.
"Pemeriksaan ini kita masih mendapat kasus baru yang konfrimasi COVID-19 positif sebanyak 703 orang sehingga total sekarang menjadi 29.521 orang, kasus sembuh 551 orang, sehingga total menjadi 9.443, kasus meninggal naik 49 orang sehingga total menjadi 1770," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri) dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Jumat (5/6/2020).
Yuri mengatakan per hari ini pemerintah tela memeriksa sebanyak 13.333 spesimen sehingga total 380.973 spesimen telah diperiksa di Indonesia. Dari jumlah spesimen tersebut didapatkan tambahan ODP dan PDP di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih lakukan pemantauan dari tracing kasus positif baru yang kita dapatkan, kita tracing dan pantau 49.320 orang (ODP, red), pasien daam pengawasan (PDP) yang kita awasi betul ada 13.592 orang," ucap Yuri.
Atas data penambahan tersebut, Yuri menyebut pihak pemerintah mengajak masyarakat untuk terus mengedepankan faktor aman. Sehingga nantinya masyarakat bisa siap hidup produktif di tengah pandemi Corona.
"Karena itu pemerintah akan mengedepankan faktor aman, aman dari kemungkinan tertular menjadi yang nomor satu, setelah itu kita akan lakukan berbagai macam upaya agar kita bisa produktif, ini yang menjadi penting untuk kita pahami bersama," ujarnya.
Berikut ini pernyataan lengkap Yuri:
Saudara saudara sekalian selamat sore, pada hari ini kami akan kembali melaporkan progres penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan 5 juni 2020 yang data kita himpun di pukul 12.00 wib
Saudara sadaura telah banyak yang kita mengerjakannya bersama-sama termasuk masyarakat dan ini menjadi tulang punggungnya bahwa kita secara terencana, secara sistematis menjalankan 6 arahan presiden di dalam kaitan dengan percepatan penanganan pandemi COVID-19 ini.
Testing dilakukan secara lebih masif lagi sehingga diharapkan kita bisa dengan cepat mengidentifikasi orang tanpa gejala, karena inilah yang kemudian kita takutkan sebagai sumber penularan di tengah masyarakat. Kemudian semua kasus yang kita identifikasi positif harus dilaksanakan penelusuran tracing kontaknya dan ini harus dilaksanakan secara lebih agresif lagi, aritnya bahwa penelusuran kontak pada keluarga, lingkungan kerjanya menjadi penting untuk kita dapatkan orang-orang yang harus kita pantau terkait kemunkginan dia tertular. Tentu tracing ini ditujukkan bukan hanya telusuri riwayat kontak tapi juga sekaligus pemeriksaan, pengetesan agar dengan cepat kita bisa temukan sumber penularan di masyarakat.
Kasus positif yang didapatkan bisa saja harus dirawat di Rumah Sakit karena keluhan-keluhan medisnya dan ini harus dilaksanakan dengan penanganan terbaik namun untuk kasus yang gejalanya ringan maka kita minta untuk lakukan isolasi secara mandiri. Tentunya ini harus betul dijalankan dengan ketentuan dan pedoman isolasi yang benar, karena kalau tidak dia akan jadi sumber penularan di masyarakat.
Kemudian kita juga sudah mulai bergerak menuju ke tatanan kehidupan baru, dimana pemeriksaan, jasa konsultasi, dan upaya untuk laksanakan konsultasi kesehatan tidak harus dilaksakan dengan mendatangi rumah sakit, tapi bisa kita laksanakan secara telemedicine, artinya kita bisa bekonsultasi dengan menggunakan teknologi, ini yang menjadi penting dan harus kita pahami.
Saudara-saudara Ini upaya yang saat ini sudah banyak dilaksanakan oleh masyarakat kita, kita sudah mulai menyadari bahwa kita tidak mungkin diam, kita menyerah, menunggu sampai dengan vaksin ditemukan, proses pembentukan vaksin masih dilaksanakan para ahli di seluruh dunia, ini bukan sesuatu yang mudah dan ini dilaskanakan secara serius. Karena itu kita masih menunggu dan belum tau secara pasti kapan diumumkan dan digunakan vaksin ini, karena itu kita harus berubah beradaptasi sambil menunggu ini semua, ini penting karena bagaimanapun juga kita harus aman.
Kita harus memutuskan rantai penularan COVID-19. Maka secara prinsip yang harus kita bangun sekarang ini adalah aman, aman dari kemungkinan tertular COVID-19, dan tentu juga aman bagi penderitanya atau orang yang di dalam tubuhnya ada virus juga aman agar tidak menularkan ke orang lain. Dalam kondisi inilah baru kita bisa laksanakan kegiatan-kegiatan untuk mengarah ke produktifitas.
Karena itu kunci awalnya adalah aman, aman tidak terultar dari virus ini dan setelah itu kita harus bisa produktif. Pemerintah akan secara bersungguh-sungguh dan serius bersama masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman, situasi dimana kita bisa terbebas dari penularan, karena itu protokol kesehatan ditujukan untuk mendapatkan rasa aman itu, jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, kemudian juga mempertahankan status imunologi kita, status imunitas yang baik, keseimbangan antara aktifitas fisik dan isitirahat, asupan gizi seimbang, ini adalah kunci untuk kita bisa aman.
Kalau kita aman tentu kita bisa produktif, karena nggak mungkin dalam kondisi kita sakit kita bisa produktif. Karena itu pemerintah akan mengedepankan faktor aman, aman dari kemungkinan tertular menjadi yang nomor satu, setelah itu kita akan lakukan berbagai macam upaya agar kita bisa prduktif, ini yang menjadi penting untuk kita pahami bersama.
Saudara saudara pada hari ini kita telah menghimpun data dan lakukan kajian terhadap data, ada 13.333 spesimen yang kita periksa, kita akan terus untuk tingkatkan upaya kita melaksanakan pemeriskaan testing lebih masif lagi sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal.
Kita upayakan target 20 ribu sehari harus kita kejar, karena sarana untuk laksanakan ini berupa laboraturium dan sebagainya cukup dan sudah tersebar di banyak tempat, kami sudah mengaktiftkan 66 mesin tes cepat molekuler yang berada di semua kabupaten kota di tanah air kita. Ini menjadi salah satu tulang punggung kita sehingga jarak antara rumah sakit yang butuh pemeriksaan dan laboratorium untuk memeriksa bisa kita perpendek.
Oleh karena itu target kita untuk terus sampai 20 ribu ini kita upayakan sungguh sungguh, dan kita perbaiki sistem pelaporan yang dilakukan oleh seluruh laboratorium yang lakukan pemeriskaan. Sampai saat ini kita telah memeriksa 380.973 spesimen, dari pemeriksaan ini kita masih mendapat kasus baru yang konfrimasi COVID-19 positif sebanyak 703 orang sehingga total sekarang menjadi 29.521 orang.
Namun kalau kita rinci lebih detil sampai tingkat provinsi maka angka tertinggi yang kita dapatkan adalah di Jawa Timur yang meningkat 141 orang, lalu DKI 76 orang, Kalimantan Selatan 71 orang, Jawa Tengah 58 orang, Sulawes Selatan 54 orang.
Namun kita juga liat ada 19 provinsi yang angka kenaikannya di bawah 10, di antarnya ada 3 provinsi yang hanya laporkan 2 kasus baru, 4 provinsi laporkan 1 kasus baru, dan 6 provinsi yang tidak ada kasus baru. Ini sesuatu yang menggembirakan karena ini menggambarkan tentang kondisi masyarakat yang sudah mulai bisa terapkan kriteria aman dari COVID dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan lebih baik.
Kasus sembuh 551 orang, sehingga total menjadi 9.443. Kalau liat memang Jawa Timur melaporkan 141 positif tapi juga melaporkan 118 sembuh, DKI Jakarta laporkan 76 positif tapi juga laporkan 144 orang sembuh, Banten laporkan ada 24 kasus baru namun yang sembuh ada 45, Sumatera Barat 13 kasus baru namun 21 orang semuh, Jawa Barat 12 kasus baru 45 orang sembuh, Kalimantan Barat ada 5 kasus baru 15 orang sembuh, kemudian Papua Barat laporkan 2 orang kasus baru namun ada 17 kasus sembuh hari ini.
Ini harus kita syukuri ini karena sekarang semakin cenderung banyak yang semakin sembuh. Kasus meninggal naik 49 orang sehingga total menjadi 1770, sudah 420 kabupaten kota yang sekarang terdampak di 34 provinsi, kita masih lakukan pemantauan dari tarcing kasus positif baru yang kita dapatkan, kita tracing dan pantau 49.320 orang, pasien daam pengawasan yang kita awasi betul ada 13.592 orang.
Saudara saudara kita melihat data ini menjadi suatu gambaran yang cukup menggembirakan bahwa sebagian besar masyarakat kita sudah betul-betul menyadari dan melaksanakan pentingnya lakukan upaya pencegahan, pentingnya aman dari COVID.
Kita sudah melihat disiplin masyarakat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dengan air mengalir, kita mulai melihat banyak sekali masyarakat bahkan kita mulai melihat masyarakat yang berani menegur orang lain apaabila tidak menggunakan masker di luar rumah. Ini upaya yang dibangun komunitas supaya bersama-sama menyadari bahwa semua orang harus mampu menciptakan rasa aman bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk lingkungannya, dan kita juga liat dengan aktifitas masyrakat yang sekarang ini mulai terlihat namun kasus tidak meningkat, ini artinya juga sudah mematuhi juga disiplin menjaga jarak.
Memang dalam kondisii tertentu kadang tidak mungkin laksanakan jaga jarak paling tidak satu meter namun mereka melindungi dengan menggunakan masker, melindungi dengan mencuci tangan setelah berada di tempat berdesak-desakan dan berusaha tidak menjadi sakit.
Kami sadar betul ini adalah kesadaran yang dibangun masyarakat karena selalu mengikuti informasi yang benar, baik informasi yang bertujuan mengedukasi, memberikan penjelasan tentang COVID-19 atau informasi tentang bagaimana harus bersikap, bagaimana harus berbuat, bagaimana harus bertindak agar aman. Informasi ini selalu kita siapakan baik di portal covid19.co.id, atau call center 119 ext 9, di akun medsos lawancovid19, di halokemkes, banyak sekali aplikasi online dan layanan telemedicine lainnya yang bisa diakses seluruh masyrakat sepanjang waktu, TVRI dan RRI setiap hari selalu beritakan tentang COVID-19 ini dan ini juga disebarkan berbagai tv dan radio swasta lainya.
Saudara-saudara kita yakini inilah cara yang harus kita bangun bersama, inilah kebersamaan yang kita tunjukan, inilah gotong royong yang jadi ciri khas kepribadian kita, inilah konsistensi kita untuk tetus menrus bersatu melawan COVID-19 ini, karena dengan hanya cara itu kita bisa melindungi kita, melindungi keluarga kita, melindungi semuanya dan melindungi bangsa ini.
Mari kita tetap kukuhkan semangat kita dan tekad kita bahwa kita bisa melawannya, kita mampu melawannya, Indonesia pasti bisa, teirma kasih, selamat sore.