Corona Lebih Gawat dari SARS karena Daya Tular Lebih Kuat

Round-Up

Corona Lebih Gawat dari SARS karena Daya Tular Lebih Kuat

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 04:52 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi virus Corona. (Edi Wahyono/detikcom).
Jakarta -

Daya tular virus Corona (COVID-19) berjenis SARS-CoV-2 ternyata 20 kali lebih kuat daripada virus SARS berjenis SARS-CoV-1. Untuk itu, masyarakat diminta lebih waspada dan hidup disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kita ketahui bersama bahwa COVID-19 memiliki daya tular 20 kali lebih kuat dibanding SARS," kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara peluncuran produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19 yang disiarkan saluran YouTube Setpres, Rabu (20/5/2020). Oleh karena itu, kaat Bambang, konsorsium COVID-19 yang dikoordinasi pihaknya berupaya dalam upaya pencegahan dan pengobatan terapi yang efektif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai produk inovasi dalam negeri guna mempercepat penangan virus Corona (COVID-19) pun telah diluncurkan, yaitu:

1. PCR Test Kit COVID-19
2. Rapid Diagnostics Test IgG/IgM COVID-19
3. Emergency Ventilator #BPPT3S - VENT-I
4. Imunomodulator Herbal Asli Indonesia
5. Plasma Convalesence
6. Mobile Lab BSL-2
7. Sistem AI untuk Deteksi COVID-19
8. Medical Assistant Robot Raisa - Autonomous UVC Mobile Robot
9. Powered Air Purifying Respirator

ADVERTISEMENT

Bambang mengatakan produk inovasi alat kesehatan buatan dalam negeri tersebut sudah siap untuk diproduksi massal. Bambang mengungkapkan sebagian besar produk inovasi untuk penanganan COVID-19 itu siap diproduksi sekitar bulan depan.

"Jadi kalau anda menanyakan kapan produk ini dapat dilihat atau dapat didapatkan melalui proses pengadaan bisa saya katakan bulan depan rata-rata sudah siap untuk produksi dalam jumlah massal," tuturnya.

Menurutnya, berbagai produk inovasi yang telah diluncurkan guna menangani virus COVID-19 sudah berada dalam tahap produksi. Bambang menyebut ventilator produksi dari BPPT, UI, ITB, UGM, dan PT Dharma diperkirakan akan siap produksi mulai pekan depan.

Menristek/Ka-BRIN Bambang P.S. BrodjonegoroMenristek/Ka-BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro Foto: dok Kemenristek


Kemudian sebanyak 10.000 unit rapid test kit sudah diproduksi dan dilakukan uji klinis di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah. Diperkirakan rapid test kit tersebut sudah dapat digunakan di awal bulan Juni mendatang.

Sementara terkait PCR test kit, Bambang menjelaskan sudah mendapatkan izin edar dan akan diproduksi. Menurutnya, saat ini sudah diproduksi sebanyak 10.000 unit, kemudian akan diproduksi lagi sekitar 40.000-50.000 unit di awal bulan Juni.

"Sedangkan untuk PCR test kit, kira-kira sama kondisinya sudah dapat izin edar dan saat ini akan diproduksi... sudah diproduksi kira-kira hampir 10.000 dan kemudian akan segera diproduksi kira-kira 40 sampai 50 ribu unit baik akhir bulan ini atau awal bulan depan," urai Bambang.

Soal dahsyatnya kekuatan Corona juga disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen Doni Monardo. Ia menyebut, virus Corona hampir mungkin tak akan pernah hilang.

"Penjelasan dari dr Mike Ryan, executive director WHO tanggal 12 Mei lalu. Corona virus may never go away artinya Corona virus sangat mungkin tidak pernah akan hilang. Kalau sudah demikian tentu kita harus memiliki strategi menghadapi kondisi yang tentunya kita akan hidup bersama-sama dengan virus," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (20/5).

Dengan kondisi seperti itu, menurut Doni, masyarakat harus memiliki persiapan. Dengan mengetahui seluk beluk dari Corona, maka kemungkinan untuk menghindarinya semakin besar.

"Oleh karenanya apabila kita ingin tetap mampu sukses menghadapi masa pandemi ini maka kita sebagai bangsa harus belajar dengan lebih giat untuk memahami bagaimana virus ini," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Kepala BNPB Doni Monardo (Screenshot YouTube Seskab)Letjen Doni Monardo (Screenshot YouTube Seskab).

Doni lalu mengutip penjelasan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa tentang risiko bahaya virus Corona yang dapat ditekan. Dia lalu menuturkan langkah-langkah untuk menekan risiko bahaya virus mulai dari sikap disiplin dan kesadaran kolektif yang tinggi.

"Tadi Bapak Menteri sudah menjelaskan bahwa vius ini bisa dikurangi risiko bahayanya. Nah langkah langkah seperti ini sangat kita butuhkan, mulai tingkat disiplin yang tinggi, kesadaran kolektif yang tinggi. Kalau ada kerumunan, salah satu di antaranya harus berani tampil sebagai patriot," ujar Doni.

Sikap patriot yang dimaksud adalah mengingatkan orang-orang di sekeliling untuk menerapkan jaga jarak atau physical distancing di mana pun.

"Mengingatkan yang lainnya untuk segera jaga jarak, jangan berdekatan. Dan itu harus dilakukan di berbagai daerah, di beberapa tempat, apakah itu di bandara dan mana saja di antara masyarakat kita. Diharapkan ada yang berniat mengingatkan," ucap Doni.

Doni meminta masyarakat sadar dan saling bahu membahu membantu penanganan virus Corona. Masyarakat pun diminta untut beradaptasi dengan situasi pandemi ini.

"Ini tidak terlepas dari upaya kolektif kita sebagai bangsa untuk betul-betul memahami kita tidak bisa keluar dari situasi pandemi, kita harus mampu menyesuaikan diri," kata Kepala BNPB ini.

Doni Monardo lalu menjelaskan lebih jauh soal perkataan Jokowi 'Berdamai dengan COVID-19'. Ini diartikan Doni Monardo sebagai adaptasi hidup di tengan COVID-19.

"Bapak Presiden mengatakan berdamai dengan COVID. Artinya apa, artinya dengan menggunakan protokol yang ketat, protokol kesehatan yang ketat, kita mampu melaluinya, beradaptasi. COVID-nya ada, tidak bisa hilang, tetapi kita tetap bisa sehat. Kita tetap bisa melakukan aktivitas tanpa kita khawatir tertular dan terpapar," sebut Doni Monardo.

Halaman 3 dari 2
(elz/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads