BPPT: Corona Sadarkan Belum Kuatnya Industri Kesehatan Indonesia

BPPT: Corona Sadarkan Belum Kuatnya Industri Kesehatan Indonesia

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 18:44 WIB
Kepala BPPT Hammam Riza
Kepala BPPT Hammam Riza. (Jefrie/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan virus Corona (COVID-19) telah membuat bangsa ini sadar soal ketahanan terhadap penyakit menular. Dia menyadari industri kesehatan Indonesia belumlah cukup kuat.

"COVID-19 telah membangunkan kita semua, telah menyadarkan kita semua bahwa kesiapan dan ketahanan kita semua sangat perlu di dalam menangani penyakit menular. Kita seolah tidak berdaya, kita sangat merasakan bahwa bangunan industri khususnya industri kesehatan nasional kita belum kuat," kata Hammam melalui acara daring BPPT, Rabu (20/5/2020).

BPPT melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) berhasil memproduksi lima kategori produk utama. Hammam berharap produk inovasi itu menjadi momentum bagi industri kesehatan Indonesia untuk lebih maju.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengharapkan solusi ini bukan hanya berhenti pada sebuah ide tapi betul-betul bisa membawa ini ke dalam skala nasional malah kalau bisa alat kesehatan yang kita produksi kita ekspor melalui berbagai upaya peningkatan daya saing industri nasional," ujar Hammam.

Hammam mengatakan periode waktu tugas TFRIC19 memang hanya enam bulan. Namun dia berharap inovasi yang dihasilkan ke depan bisa mengatasi banyak permasalahan selain kesehatan dan pangan.

ADVERTISEMENT

"Jadi timeframe kita September, ke depan sampai September kita masih terus berupaya dan mungkin saja kita akan terus menguatkan ekosistem inovasi ini bukan untuk kesehatan, untuk pangan karena memang kita tahu di 2021 prioritas pemerintah di dalam RKP itu menyangkut kesehatan, pangan, jaring pengaman sosial, serta bidang-bidang prioritas lainnya," jelasnya.

Sementara itu, lima kategori produk utama yang telah berhasil diproduksi maupun yang tengah dikembangkan TFRIC19 adalah non-PCR diagnostic test COVID-19 (dalam bentuk dip stick dan microchip); PCR test kit; sistem informasi dan aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence)' data whole genome COVID-19 origin orang Indonesia yang terinfeksi; serta sarana dan prasarana deteksi, penyediaan logistik kesehatan, dan ekosistem inovasi dalam menangani pandemi COVID-19, mulai dari Emergency Ventilator hingga Mobile Lab BSL-2.

Terkait genome whole sequence yang dikembangkan TFRIC19, Hammam menyebut produk ini menjadi pelengkap dari usaha peneliti di Indonesia untuk menemukan vaksin.

"Untuk whole genome sequence ini kan banyak pihak yang lagi melakukan. Kita masih membutuhkan kurang-lebih kalau bisa 100 lagi whole genome sequence di-submit oleh Indonesia ke global GISAID itu yang memang mendata genome itu dan memang dalam perkembangan mutasi-mutasi berbagai sequence ini saling melengkapi untuk kita menemukan obat drug discovery maupun untuk vaksin ke depannya," papar Hammam.

"Jadi kegiatan whole genome sequence yang dilaksanakan TFRIC akanlah menjadi pelengkap dari upaya usaha-usaha yang dilakukan berbagai institusi maupun karya dari perguruan tinggi maupun dari industri yang sangat membutuhkan banyaknya pelaku peneliti perekayasa untuk melengkapi rangkaian genome sequence Indonesia," tambahnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19. Dalam sambutannya, Jokowi memamerkan deretan alat kesehatan yang dikembangkan dan diproduksi dalam negeri.

"Kita mampu hasilkan karya-karya yang sangat dibutuhkan. Saya lihat sendiri, ada rapid test yang waktu saya tanya produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu (unit). PCR test kit sama, apakah sudah produksi, sudah, apakah sudah uji, sudah 100 ribu (unit). Kemudian ada emergency ventilator yang ini kemarin saya lihat ada karya BPPT, ITB, UI, UGM, PT Len, PT Poly Jaya, yang mulai dan ini tinggal produksinya," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan saluran YouTube Setpres, Rabu (20/5).

Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads