Doni Monardo menyampaikan pesan pengingat kepada masyarakat agar bisa menjadi garda terdepan dalam rangka memutus rantai penyakit COVID-19.
"Kemudian untuk video Indonesia Terserah, kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa, sejak awal kami selalu mengedepankan bahwa ujung tombak kita adalah masyarakat," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seandainya masyarakat ada yang terpapar lantas sakit dirawat di rumah sakit, apalagi dengan jumlah yang banyak dan tempat perawatannya penuh, maka yang sangat repot adalah tenaga dokter, termasuk perawat," katanya.
Doni Monardo mengatakan, sejak awal pemerintah sudah membahas perlindungan para tenaga medis, dari perawat hingga dokter, agar tidak kelelahan selama masa penanganan COVID-19 ini. Dia menyebutkan jumlah dokter di Indonesia termasuk sedikit dibanding negara-negara lain.
"Jumlah dokter kita termasuk yang paling sedikit di berbagai negara, total dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter paru 1.976 orang, artinya satu orang dokter paru harus layani sekitar 245 ribu warga negara Indonesia sehingga apabila kita kehilangan dokter maka ini kerugian yang sangat besar buat bangsa kita," jelas dia.
Kepala BNPB itu mengimbau masyarakat bekerja sama dalam pencegahan penularan virus Corona. Dia menekankan untuk menjalankan seluruh ketentuan protokol kesehatan dan ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kedaruratan kesehatan.
"Sekali lagi mari kita bekerja sama saling mengingatkan mencegah dan hindari jangan sampai kita menjadi sakit," ujar Doni.
(gbr/eva)