Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, mengungkapkan kondisi kedua matanya saat ini. Novel menyampaikan mata kirinya mengalami kebutaan, sementara untuk yang kanan pandangannya tak jelas.
"Untuk mata saya yang sebelah kiri, yang tadinya telah dilakukan operasi agar melihat dengan baik, sempat melihat dengan baik. Hampir kurang lebih hampir 2 tahun dan kemudian 2 bulan yang lalu kondisinya sama sekali tidak bisa melihat, dan sampai sekarang ini tidak ada hal, upaya yang bisa dilihat atau atau untuk melihat kembali," ujar Novel melalui siaran langsung dari akun Facebook resmi Sahabat ICW, Senin (18/5/2020).
Novel mengatakan kondisi mata sebelah kanan juga didapati banyak masalah, dari bagian kornea sampai selaput yang rusak. Akibatnya, kata Novel, pandangannya terhalang untuk bisa melihat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan mata yang kanan kondisinya masih banyak masalah, di antaranya adalah korneanya yang luka carut yang membuat pandangan tidak jelas dan selaput di depannya menjadi sobek dan rusak kemudian tumbuh dan bergelombang dan ada bercak putih dan itu menghalangi pandangan," ucapnya.
Novel menyebut, saat melakukan konferensi virtual, dia bahkan tidak bisa melihat layar dan mencerna tulisan dengan jelas. Meski begitu, Novel tetap memiliki asa untuk kesembuhan mata kiri dan kanannya agar bisa melihat kembali.
"Saya tidak bisa melihat layar dan barangkali kalau ada tulisan, saya tidak bisa melihat dengan jelas, tapi tentunya saya berharap beberapa waktu ke depan ada hal-hal yang bisa membuat penglihatan kita menjadi lebih baik," harap dia.
Diketahui, Novel Baswedan mengalami insiden penyiraman air keras pada 11 April 2017. Saat itu Novel baru saja menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, yang berjarak sekitar 30 meter dari kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedua pelaku merupakan oknum anggota Korps Brimob Polri. Kedua pelaku ditangkap di Kelapa Dua, Depok, pada akhir Desember 2019.