Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan masih banyak kasus Corona yang belum terdeteksi di Indonesia, khususnya DKI Jakarta. IDI menilai, jika kenyataan penularan Corona masih terbukti di atas 1 persen dan PSBB dilepas, bisa timbul gelombang kedua.
"Kalau di atas 1 itu berbahaya bisa timbul gelombang kedua, jadi bisa diartikan mungkin harus di-cross-check, yang disebut 0,2, 0,3, ya itu tadi, misal kita ada pasien yang aktif 100 kemudian nambahnya 100 itu 1 itu berbahaya," kata Ketua Dewan Pertimbangan IDI Zubairi Djoerban saat dihubungi, Sabtu (16/5/2020).
Zubairi menyebut sejauh ini data yang beredar itu belum tentu seluruhnya terdeteksi terinfeksi Corona. Maka, sebutnya, sangat berbahaya ketika melepas atau melonggarkan PSBB ketika data penularan belum pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus kita sebenarnya banyak, tapi belum terdeteksi karena rapid test-nya belum begitu banyak, kalau khusus Jakarta rapid test sudah berapa per hari, kalau sudah di atas 10 ribu per hari mungkin sudah bisa dipercaya angka 1 persen atau 0,9 persen, karena kalau rapid test sedikit belum bisa nilai sendiri, karena jumlah itu kita belum tau," papar Zubairi.
Meski demikian, Zubairi mempersilakan pelonggaran PSBB jika data itu benar menunjukkan penularan virus Corona berada di bawah 1 persen.
"Ya boleh dilonggarkan, (tapi) kalau kemudian penularannya di atas 1 itu intinya didefinisikan bisa timbul second wave. Kalau 1 lebih itu kemungkinan second wave sudah pasti, di atas 1 bahaya banget itu tidak boleh dilonggarkan," ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta tidak akan melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga angka penularan virus Corona di bawah angka 1 persen. Anies menyebut saat ini Ibu Kota masih dalam suasana pengetatan.
"Saya tidak bisa katakan berapa hari, berapa minggu, saya rasa tidak ada yang bisa mengatakan itu. Tapi kita percayakan pada pendekatan sains, nih. Para epidemiologis ngitung terus, monitor, begitu angkanya 0,7 atau 0,8, kita sudah mulai lega nih dan pada saat itu kita insyaallah mulai easy, mulai melonggarkan (PSBB)," kata Anies dalam dialog dengan Ben Soebiakto di acara Live Stream Fest Vol 3, Sabtu (16/5/2020).
Saat ini, penularan COVID-19 di Jakarta, menurut Anies, sudah di angka 1 persen, sehingga pihaknya akan menunggu penurunan hingga 0,4 persen
"Nah, kita ini sudah di 1, tinggal turunnya 0,3 atau 0,4 lagi nih, terusin," ungkapnya.
Tonton juga video 'Anies Sebut Kasus Corona di DKI capai 80 Ribu, Kok Bisa?':