Bentrokan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) pecah di Depok diduga dipicu perusakan posko. 10 Orang diamankan polisi karena membawa senjata tajam.
Bentrokan ini terungkap setelah beredar video yang viral di media sosial. Video itu menggambarkan seorang pria berbaju belang-belang diamankan warga. Warga menginterogasi pria itu dan dituduh melakukan pembacokan terhadap anggota ormas.
"Anggota gua lu bacok kenapa?" tanya pria berbaju hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa warga lainnya terlihat melerai agar warga tidak menghakimi pria tersebut. Ada pula yang menyarankan untuk membawa pria itu ke polisi.
Sebelumnya, bentrokan antarormas juga terjadi di Jalan Gas Alam, Pekapuran, Cimanggis, Depok, pada Kamis (14/5/2020) sore. Namun, pihak Polresta Depok menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Yunli menyebut kejadian itu merupakan buntut peristiwa bentrokan kelompok ormas di Cimanggis, Depok.
Polisi kemudian turun tangan menyelidiki dan menemukan sejumlah fakta di lapangan. Ada korban luka akibat bentrokan berdarah ini. Namun, polisi memastikan tidak ada korban jiwa
Berikut fakta-fakta mencekam bentrokan dua Ormas di Depok dipicu perusakan posko:
Satu Pelaku Ditahan dan Jadi Tersangka
Seorang anggota ormas mengalami luka akibat dibacok oleh kelompok ormas lain di Cibinong, Kabupaten Bogor. Satu orang pelaku ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah, sudah ditahan. Kalau ditahan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi, ketika dihubungi, Jumat (15/5/2020).
Benny menjelaskan pelaku, AP ditahan karena melakukan penganiayaan ke korban, AF, pada Kamis (14/5/2020) malam di kawasan Cikaret Al Falah, Cibinong, Kabupaten Bogor. Pelaku, lanjutnya, dijerat Pasal 351 KUHP.
Dia mengungkapkan peristiwa pembacokan ini diduga terjadi karena imbas bentrok ormas di Cimanggis, Depok. Benny pun memastikan situasi di Kabupaten Bogor aman dan kondusif.
"Ya itu kan lokasinya (awal mulai bentrok) bukan di kita (Kabupaten Bogor), lokasinya kan di Depok. Kalau sejauh ini Polres Bogor nggak ada masalah, kondusif untuk wilayah Bogor. Itu kan (pembacokan) hanya imbas saja. Iya tapi kan awal pemicu permasalahannya bukan di Bogor," terangnya.
Benny mengatakan pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. Polisi masih mengembangkan apakah ada tersangka lain terkait kejadian itu.
"Kita masih penyelidikan, belum 1x24 jam kan, masih penyelidikan. Tunggu saja ya," tuturnya.
10 Orang Diamankan
Polres Metro Depok mengamankan 10 orang terkait bentrokan antar-ormas di Jalan Gas Alam, Pekapuran, Cimanggis, Depok. Polisi menyampaikan ada korban luka dalam peristiwa bentrokan itu.
Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan bentrokan tersebut terjadi Kamis (14/5/2020) sore di Jalan Raya Cibinong, Tapos, Depok. Azis menyebut perselisihan itu ditengarai miskomunikasi di lapangan.
"Ya di mana awal mula agak sore kemarin ya tanggal 14 Mei, ada sedikit perselisihan di antara dua kelompok ormas ya. Ada beberapa oknum, setelah perselisihan, ada miskomunikasi di lapangan," kata Azis kepada wartawan di Polres Metro Depok, Jumat (15/5/2020).
Azis mengatakan awal perselisihan tersebut sebetulnya sudah bisa diredam dengan mempertemukan pimpinan dua kelompok ormas. Namun, menurutnya, ada sebagian anggota ormas yang terprovokasi.
"Dipikirnya permasalahan belum ada penyelesaian, mereka saling provokasi dan menimbulkan sedikit kericuhan ya yang berpotensi berkembang," ujar Azis.
Azis mengatakan ada sejumlah kerusakan akibat bentrokan ini. Sejumlah orang, sebutnya, juga menjadi korban penganiayaan.
"Ada korban, ada kerusakan barang, ada beberapa korban penganiayaan, itu yang saya sampaikan bahwa perselisihan masalah pokok sudah selesai. Namun ada masalah hukum yang tertinggal, akan kita tangani sesuai ketentuan hukumnya," ujarnya.
Saat ini, Azis menyebut, pihaknya sudah mengamankan 10 orang dari dua kelompok ormas. Seluruhnya masih diperiksa oleh pihak kepolisian.
"Kita sedang periksa 10 orang, kita ingin tahu dulu apa mereka bagian dari pelaku tindak pidana atau pelanggaran hukum sedang kita dalami," imbuhnya.
Dipicu Penyerangan Posko
Dua kelompok Ormas terlibat bentrokan di kawasan Jalan Gas Alam, Pekapuran, Tapos, Depok. Pihak kepolisian menyebut bentrokan dipicu penyerangan posko ormas di Depok.
"Sempat terjadi bentrok antara ormas B dengan ormas F di wilayah Tapos, Depok, yang mengakibatkan luka dan kerusakan pada pos ormas F," kata Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah dalam keterangannya, Jumat (15/5/2020).
Azis menyebut penyerangan pos itu awalnya terjadi pada Kamis (14/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIB. Sempat didamaikan oleh pimpinan masing-masing ormas, bentrokan pecah lagi sekitar pukul 23.30 WIB di wilayah Cilodong.
"Kemudian sekira pukul 23.30 WIB terjadi kembali aksi serangan antar-ormas tersebut di daerah Kampung Sawah, Cilodong, kemudian anggota Polrestro Depok melakukan patroli ke tempat kejadian dan tempat-tempat para anggota ormas tersebut berkumpul guna membubarkan diri," ucapnya.
Azis menyebut bentrokan antar-ormas lalu bergeser ke wilayah Cibinong. Dia menyebut saat inilah para anggota ormas mulai mengeluarkan senjata tajam guna melindungi diri.
"Para tersangka kedapatan membawa-menyimpan senjata tajam jenis pedang yang digunakan untuk membela diri/menyerang ormas F. Selanjutnya, sesampai di posko tersebut, pelaku bersama rombongan ormas B menuju ke daerah Cibinong, Bogor, karena mendengar kabar bahwa di Cibinong ada keributan kembali antara ormas B dengan ormas F," ujar Azis.
Namun, belum sampai Cibinong, massa ormas ditangkap oleh pihak kepolisian. Mereka lalu diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.
Saat ini sepuluh orang telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Mereka dikenai UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait penggunaan senjata tajam tidak pada peruntukannya.