ABG Bunuh Bocah, Pakar Hukum Minta Hakim Pertimbangkan Kejiwaan Pelaku

ABG Bunuh Bocah, Pakar Hukum Minta Hakim Pertimbangkan Kejiwaan Pelaku

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 06:20 WIB
Polisi rilis pembunuhan bocah A di Sawah Besar, Jakpus
Foto: Polisi rilis pembunuhan bocah A di Sawah Besar, Jakpus (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

NF (15), ABG perempuan tersangka pembunuhan bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengalami kekerasan seksual dari orang terdekatnya hingga kini hamil 14 minggu. Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad menilai pertanggung jawaban hukum tersangka harus dilihat dari sejumlah faktor, salah satunya mengenai kondisi kejiwaan.

"Ya pertanggungjawaban hukum harus memperhatikan adanya alasan penghapus pidana, yaitu alasan pembenar dan pemaaf, misalnya tentang kondisi kejiwaan," ujar Suparji kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, berat ringanya hukuman perlu dipertimbangkan dari ada tidaknya gangguan kejiwaan pada tersangka. Suparji mengatakan aparat hukum mesti mempertimbangkan kejiwaan pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aparat hukum harus mempertimbangkan kejiwaan pelaku, apalagi anak-anak yang mempunyai masa depan panjang," kata Suparji.

Sebelumnya, kasus pembunuhan yang dilakukan NF pada Kamis (5/3) sore di rumahnya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Korban yang merupakan teman dari adik pelaku tiba-tiba dipanggil oleh pelaku ke rumahya.

ADVERTISEMENT

Korban kemudian diminta mengambil mainan di dalam bak mandi. Namun korban kemudian ditenggelamkan ke dalam bak mandi hingga tewas.

Setelah itu, NF kemudian mengangkat jenazah korban. Dia menyembunyikan jasad korban di dalam lemarinya.

Hingga akhirnya, pada Jumat (6/3), N menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari. Di sana, dia mengaku telah membunuh seorang anak dan menyimpan mayatnya di lemari.

Polsek Taman Sari kemudian berkoordinasi dengan Polsek Sawah Besar. Polisi lalu menggeledah rumah NF dan benar saja, ditemukan mayat korban di dalam lemari pakaian.

Dari proses penggeledahan ini, polisi menemukan sejumlah gambar kartun yang digambar oleh pelaku. Beberapa tokoh yang digambar dari Slenderman hingga gambar-gambar dan tulisan yang menggambarkan penyiksaan.

Pengakuan NF mengalami kekerasan seksual ini terungkap setelah ia menjalani serangkaian asesmen fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. NF terungkap menjadi korban kekerasan seksual oleh 3 orang terdekatnya hingga kini hamil 14 minggu.

Saat ini NF pun sudah dirujuk ke Balai Anak "Handayani" di Jakarta. Di Balai milik Kemensos tersebut, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads