Sebanyak 28 warga RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, menjalani swab test usai melakukan kontak langsung dengan tiga pasien yang positif virus Corona (COVID-19). Camat Tambora Bambang Sutama mengaku telah mengajukan secara resmi kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat agar dapat menggelar rapid test di beberapa zona merah wilayahnya.
"Iya, saya sudah melapor ke Kasudinkes untuk tes ini. Kemarin hanya lewat telepon saja, tapi sekarang sudah melalui surat. Jadi bukan hanya di Jembatan Besi saja, tapi rapid test itu bakal di daerah rawan, yang padat ya," kata Bambang ketika dihubungi, Selasa (12/5/2020).
Bambang menyebutkan ada empat wilayah di Kecamatan Tambora yang akan diprioritaskan untuk dilakukan rapid test. Wilayah tersebut, sebut Bambang, menjadi daerah yang dinilai rawan terjadi penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu ada di Kalianyar, kemudian Pekojan, Tanah Sereal, Krendang. Ini kemarin kita ajukan daerah-daerah yang kategori zona merah kita minta ajukan rapid test," tutur dia.
Bambang menambahkan tidak semua RW dari empat wilayah tersebut akan menjalani rapid test. Dia menyebutkan akan berkoordinasi dengan tiap ketua RW untuk menentukan lokasi yang paling rawan untuk segera digelar rapid test kepada warga.
"Jadi gini, tidak semua RW akan kita rapid (test), tapi dari daerah yang zona merah itu, kita pilih yang istilahnya paling rawan, padat gitu. Kaya kemarin di Jembatan Besi kan di RW 07 saja," terang Bambang.
Terkait 28 warga RW 07 Jembatan Besi yang masih menjalani isolasi mandiri dan menunggu hasil swab test, Bambang mengaku telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk mencegah para warga tersebut ke luar rumah. Dia menyebutkan akan segera mengirimkan paket sembako kepada warga terdampak tersebut serta pengetatan pengawasan yang dilakukan oleh Gugus Tugas tingkat RW.
"Hari ini kita berikan paket sembako. Kita bahkan siapkan 33 paket sembako kepada yang terdampak itu. Untuk penjagaan, itu kan di RW ada Gugus COVID. Jadi RT/RW-nya harus jalan terus buat pantau menjalankan pengawasan, karena yang tahu persis warganya kan mereka," pungkas Bambang.
(zak/zak)