Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengunjungi salah satu dapur umum yang berlokasi di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan. Dapur umum yang diinisiasi oleh lintas komunitas tersebut, setiap harinya memasok kebutuhan makanan siap santap untuk masyarakat sekitar, di saat pandemi COVID-19.
Dalam kunjungannya pada Jumat (8/5) Hendi mengatakan, munculnya banyak dapur umum menjadi sebuah respons positif masyarakat dalam mendukung program Lumbung Kelurahan. Sebuah program yang digagas oleh Wali kota Semarang untuk mendorong semangat gotong royong dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Di samping paket bantuan sosial yang didistribusikan pemerintah di Kota Semarang, adanya kepedulian dan partisipasi masyarakat juga penting, untuk dapat saling mendukung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya, Hendi sekaligus menyerahkan 50 paket bantuan sembako yang dapat dikelola di dapur umum tersebut. Hal ini, kata dia, menunjukkan solidaritas tinggi dan semangat gotong royong di antara warga masyarakat.
"Yang terpenting dalam konsep Lumbung Kelurahan adalah pemerintah dan masyarakat saling merespons. Sehingga bukan berarti dalam konsep Lumbung Kelurahan, pemerintah lepas tangan," tegasnya.
Hendi juga menjelaskan, peran pemerintah terkait hal ini sangat strategis. Pemerintah perlu menggerakan serta mendukung terhadap kebutuhan dapur umum.
"Justru peran pemerintah sangat strategis, untuk menggerakkan dan memberikan dukungan terhadap kebutuhan yang diperlukan," tekannya.
Adapun sebanyak 610 nasi bungkus didistribusikan oleh dapur umum di Lamper Kidul ke berbagai tempat. Hendi pun berterima kasih kepada masyarakat yang telah ikhlas berkontribusi untuk Kota Semarang di masa pandemi COVID-19.
Hendi juga tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk dapat tertib menaati pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang sedang diberlakukan di Kota Semarang.
"Jika partisipasi masyarakat dapat terus terjaga, termasuk dalam menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan, maka keadaan Kota Semarang dapat selalu kondusif, dan COVID-19 bisa pergi dari kota Semarang," pungkasnya.
Simak video Mensos: 2,6 Juta KK Non Jabodetabek Sudah Terima BLT Tunai:
(prf/ega)