Cerita Aiptu Hery Berbuka dengan Keluarga via Video karena Tugas Sekat Mudik

Cerita Aiptu Hery Berbuka dengan Keluarga via Video karena Tugas Sekat Mudik

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 07 Mei 2020 17:08 WIB
Aiptu Hery Kuncoro (Yogi Ernes/detikcom)
Foto: Aiptu Hery Kuncoro (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Hampir dua pekan terakhir aparat kepolisian melakukan penyekatan mudik di beberapa titik gerbang tol. Selama rentang waktu itu, ada beberapa kisah menarik dari penugasan aparat kepolisian tersebut.

Salah satunya datang dari Aiptu Hery Kuncoro (44), anggota Ditlantas Polda Metro Jaya yang sudah dua pekan bertugas di titik check point gerbang Tol Cikarang Barat. Hery mengaku selama penugasan terbagi ke dalam dua jam kerja.

"Jadi jam dinas kita mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB itu yang pagi. Lalu 20.00 sampai pukul 08.00 WIB untuk dinas malam," kata Hery ketika ditemui di Tol Cikarang Barat, Jawa Barat, Kamis (7/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya komunikasi yang dia lakukan dengan keluarga, Hery mengaku mengandalkan video call untuk terus berhubungan dengan keluarga di rumah. Dia menyebut di kala puasa seperti ini, momen berbuka dan sahur jadi waktu dia melakukan video call dengan keluarga di rumah kala dirinya bertugas di lapangan.

"Ya pada saat buka puasa gini ya ada itu kita video call biasanya nanya di situ (rumah) makanannya ada apa aja. Kita buka di sini nih (lapangan). Terus bisa momen buka sama sahur ya. Biasanya kita jaga jam 3 pagi, kita bangunin telepon anak-anak sudah bangun belum, sudah sahur belum," tutur Hery.

ADVERTISEMENT

Hery mengaku seringnya dia bertugas di lapangan membuat anak-anaknya sering bertanya kapan dirinya akan libur dan berada di rumah.

"Iya seperti hari ini tanggal merah kan ya. Dikiranya saya libur. Tadi sempat nanya 'Yah hari ini libur?' Saya bilang oh hari ini masuk. Jadi ya seperti itu," ucapnya.

Ayah tiga anak ini juga membagi kisahnya kala tiba-tiba anaknya menghubunginya minta diajari tugas sekolah lewat video call. Padahal kala itu dirinya sedang tugas di lapangan.

"Iya sempat gitu (di-video call anak). Kalau kita tidak lagi sibuk kita bantu video call. Tapi kalau nggak ya ibunya yang ngajarin. Jadi anak saya pernah suruh saya shooting bilang 'Yah disuruh laporan'. Saya pikir seperti ini loh sulitnya mereka belajar di rumah tidak seperti dulu lagi," jelasnya.

Lebih lanjut, Hery berharap wabah virus Corona ini segera berakhir. Dia juga mengharap masyarakat untuk tetap mengikuti aturan pemerintah untuk tidak mudik.

"Ya ikuti aturan dari pemerintah yang sudah ada. Untuk yang zona merah memang tidak bisa keluar mudik jadi biar cepet putus. Moga pertengahan tahun ini kita cepat kembali normal lagi, bisa berjabat tangan lagi, bisa normal lagi cari penghasilan," pungkasnya.

Waktu Paling Rawan Tugas di Pos Penyekatan Mudik

Peraturan pelarangan mudik yang ditetapkan pemerintah membuat aparat kepolisian harus melakukan penyekatan di beberapa titik. Salah satu titik penyekatan yang kerap memutarbalikkan kendaraan pemudik berada di Tol Cikarang Barat.

Seorang anggota polisi bernama Aiptu Hery Kuncoro yang bertugas di check point tersebut berbagi kisah pengalaman dia selama melakukan penyekatan mudik dua pekan terakhir. Dia menyebut jam paling rawan saat bertugas terjadi pada subuh hari setelah momen sahur.

"Sejauh ini kendalanya soal kecepatan tol ya. Kita tahu sendiri kendaraan itu cepet banget laju kendaraannya. Tapi yang paling rawan itu sehabis sahur jam 5 sampai 6 pagi ya, khususnya untuk kendaraan berat banyak yang mulai tidak fokus," kata Hery ketika ditemui di Gerbang Tol Cikarang Barat, Jawa Barat, Kamis (7/5/2020).

Hery menuturkan di hari kedua dirinya bertugas di Tol Cikarang Barat, ketika subuh hari dirinya pernah melihat sebuah truk yang hampir oleng menuju keluar garis putis pembatas jalan. Sontak, dirinya langsung meneriaki sopir truk tersebut.

"Saya alami sendiri hari kedua jaga di sini kendaraan berat, dia sempet hampir ke kanan melewati garis putih. Saya teriakin baru ngeh. Jadi itu di jam-jam 5 sampai 6 pagi, itu jam segitu jam rawan ya. Makanya senter, alat penerangan kita bawa terus," jelasnya.

Hery menyebut kemungkinan dirinya akan merayakan hari Lebaran di jalan. Menurut dia, penugasan tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bersama para anggota personel yang lain, kali ini pihaknya harus melakukan upaya pengamanan dan pemutusan sebuah virus yang menjadi momok di hampir seluruh dunia.

Meski begitu, dia bersyukur masih bisa pulang ke rumah selesai penugasan di lapangan, dibandingkan dengan tenaga medis yang tidak bisa pulang ke rumah selama penugasan pandemi virus Corona.

"Ini tugas dan kewajiban kita melayani dan mengayomi. Apalagi tambahan tugas ini di luar biasanya dengan kegiatan pemutusan COVID-19. Seperti lihat di medsos yang ada perawat tidak pulang. Kita masih bisa pulang sebenarnya. Semoga cepat berlalu aja," ujarnya.

(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads