Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku sempat bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Penyebabnya adalah ketidaksinkronan data mengenai penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang terdampak pandemi virus Corona (COVID-19) di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Muhadjir dalam webinar dengan topik Kebijakan Strategis Menghadapi Dampak Pandemik di Sektor Pembangunan Manusia Berbasis Revolusi Mental seperti dilihat Kamis (7/5/2020). Muhadjir awalnya bicara mengenai problem utama penyaluran bansos yaitu sinkronisasi data.
"Kita tahu datanya itu sebetulnya, data untuk menangani miskin di Indonesia sudah ada DTKS, data terpadu kesejahteraan sosial yang ada di Kemensos, itu yang jadi patokan semuanya. Tetapi harus diingat dengan adanya COVID ini, banyak orang miskin baru, miskin kagetan gara-gara COVID," ujar Muhadjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir mengatakan virus Corona ini berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Mereka yang awalnya mempunyai penghasilan sehari-hari kini kehilangan mata pencahariannya.
"Pengusaha banyak terutama UMKM jualan bakso, jualan asongan jualan gerobak itu semula punya hidup sehari-hari aman, tiba-tiba penghasilannya hilang karena mata pencahariannya hilang," ujar dia.
Barulah Muhadjir menyinggung soal koordinasi mengenai data bansos dengan Pemprov DKI. Dia mengaku sempat menegur Anies karena khawatir ada kekacauan penyaluran bansos di lapangan.
"Dan inilah yang banyak dan itu tidak ada dalam data karena itu sekarang problemnya data, termasuk di DKI yang sekarang kita bantu ini problem data, belum lagi sinkronisasi, koordinasi yang dimaksud oleh Pak Djayadi tadi. Misalnya kami dengan DKI ini agak sekarang sedang tarik menarik artinya cocok-cocokkan data bahkan kemarin saya dengan Pak Gubernur, agak saya tegur keras Pak Gubernur, karena kemarin waktu rapat kabinet terbatas, dia menyodorkan data miskin baru di Jakarta itu sekitar 3,6 juta orang beliau menyampaikan akan bisa mengatasi yang 1,1 kemudian sisanya minta ditangani oleh pusat," ujar Muhadjir.
Jokowi Minta Data Bansos Dibuka Biar Tak Ada Kecurigaan: