Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan pemerintah sedang memikirkan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab, banyak masyarakat yang mengeluh sulit mencari nafkah dan berbelanja.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mempertanyakan ungkapan Mahfud terkait warga sulit berbelanja. Dia mengatakan tidak ada pasar yang ditutup selama PSBB diberlakukan.
"Nggak ada ah (warga sulit berbelanja), bukan. Coba saja dihitung, dilihat, mana orang yang nggak bisa belanja, orang pasar masih buka kok. Nggak ada, nggak ada penutupan pasar, siapa bilang ada penutupan pasar. Coba cari di seluruh Indonesia, susah belanja di mana gitu," kata Dedie, ketika dihubungi, Minggu (3/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanyain, tanya sama Pak Mahfud Md, susah belanja di mana? Pasar mana yang tutup?," lanjutnya.
Dedie menjelaskan, pasar dan toko-toko yang bergerak di bidang kebutuhan dasar atau bahan pokok masih beroperasi selama penerapan PSBB. Tempat makan pun masih buka, namun dengan sistem pelayanan delivery.
"Kan artinya dengan rumah makan yang take away atau delivery, artinya kan menghidupkan ojol (ojek online). Sekarang kalau misalnya dipakai lagi sistem dine in, makan di dalam, terus ojol sama take away gimana. Iya kan, gimana sih, kok nggak ngerti, gitu," beber dia.
Dia mengatakan sudah banyak kelonggaran yang dilakukan selama penerapan PSBB ini. Dedie pun mengatakan ada 8 sektor yang dikecualikan selama penerapan PSBB.
Delapan sektor ini, lanjutnya, merepresentasikan 70 persen kehidupan masyarakat. Dedie pun mengatakan pemberlakuan PSBB saat ini sudah memadai.
Terkait relaksasi PSBB ini, Dedie ingin agar ditinjau ulang. "Intinya gini, kita ingin mendisiplinkan warga (dari PSBB)," tandasnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan pemerintah saat ini sedang memikirkan adanya relaksasi PSBB. Hal itu menanggapi adanya keluhan masyarakat yang tidak dapat melakukan aktivitas dengan bebas saat PSBB.
"Kita tahu ada keluhan ini sulit keluar, sulit berbelanja dan sebagainya, sulit mencari nafkah dan sebagainya. Kita sudah sedang memikirkan apa yang disebut relaksasi PSBB," kata Mahfud saat siaran langsung melalui Instagram-nya @mohmahfudmd, Sabtu (2/5).
Mahfud menuturkan, pemerintah sedang memikirkan pelonggaran-pelonggaran aktivitas pada relaksasi PSBB. Dia menyebut pelonggaran itu seperti mengizinkan rumah makan untuk buka, namun dengan menerapkan protokol tertentu.
"Nanti akan diadakan, sedang dipikirkan pelonggaran-pelonggaran. Misalnya rumah makan boleh buka dengan protokol begini, kemudian orang boleh berbelanja dengan protokol begini dan seterusnya dan seterusnya," tuturnya.
(fas/fas)