Bupati Bogor Ade Yasin ingin ada penyeleksian penumpang KRL selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PT KCI menyambut baik hal tersebut bila ada pihak-pihak yang ingin melakukan penyeleksian.
"Kalau kami di KRL selama ada pihak-pihak berwenang (TNI, Polri, pemerintah daerah) yang mau menyeleksi (penumpang KRL), tentu ini ya, menyambut baik gitu. Nanti akan kita support juga," kata Manager External Relations PT KCI, Adli Hakim, ketika dihubungi, Jumat (1/5/2020).
Adli menerangkan petugas di KRL dan stasiun tidak bisa melakukan seleksi. Pemeriksaan untuk melihat kartu identitas pekerjaan penumpang atau mengecek surat tugas kerja tidak mungkin dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, lanjutnya, petugas di lapangan sudah bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dia mengatakan penyeleksian penumpang KRL bisa dilakukan TNI, Polri, atau pemda setempat. Sebab, lanjutnya, TNI-Polri dan pemda jadi pihak yang paham betul regulasi PSBB.
"Pertama, kan kami kan petugasnya melayani pengguna, bukan menentukan mana yang bisa naik (KRL), mana yang tidak. Kami kan kalau orang sudah sampai di stasiun, beli tiket, mengikuti semua ketentuan kan, harus dilayani kan," lanjutnya.
"Kalau petugas kami saya rasa lebih ke mengatur pengguna. Maksudnya mengatur antreannya, mengatur keluar-masuknya," ungkap dia.
Simak juga video Mudik Dilarang, Berikut Cara Pembatalan Tiket Kereta Api:
Adli menambahkan TNI, Polri, dan pemda selalu membantu PT KCI dalam pelaksanaan PSBB ini. Salah satunya mendata penumpang KRL untuk mengetahui siapa saja yang masih menggunakan kereta api tersebut.
"Nah makanya yang punya wewenang untuk sebelum itu, menyeleksi (penumpang KRL), itu kan, ada yang lain yang lebih berwenang dan memang lebih ngerti, gitu kan soal itu," tandas dia.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin meminta agar penumpang KRL diseleksi selama PSBB Bodebek berlangsung. Ade ingin adanya penyeleksian agar KRL tidak digunakan oleh orang yang tak berkepentingan.
"Tapi kami kemarin mengajukan agar juga lebih menyeleksi penumpang. Jadi penumpang yang masuk kereta itu adalah penumpang yang betul-betul bekerja di sektor yang dikecualikan," kata Ade kepada wartawan, Rabu (29/4).