Benar saja. Malam harinya Rommy bebas dari tahanan. Dia merasa kebebasannya adalah berkah di bulan Ramadhan.
"Alhamdulillah meskipun kami belum puas dengan putusan yang ada di pengadilan tinggi karena belum sesuai dengan fakta-fakta hukum yang memang mengemuka selama persidangan tetapi ini adalah berkah bulan Ramadhan. Bagi saya yang patut saya syukuri adalah saya kembali bersama dengan keluarga," kata Rommy pada Rabu (27/4) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Rommy tetap melempar kritikan pada KPK mengenai kondisi di dalam rumah tahanan. Dia memang sebelumnya sudah pernah mengkritisi perihal ini.
"Karena anggaran yang diperuntukkan bagi tahanan di sini makan sangat rendah ya. Untuk ukuran DKI Jakarta saya tidak tahu persis berapa tapi kisarannya 32 ribu sampai 42 ribu untuk 3 kali makan jadi memang secara gizi tidak cukup," kata Rommy.
"Kami hanya diberikan kunjungan keluarga sebelum terjadinya COVID-19 dua kali sepekan dan setelah terjadinya COVID hanya box yang menemui keluarga yang menemui kami, sementara tidak disediakan pemanas di dalam, karenanya tambahan gizi yang disediakan gizi oleh keluarga yang bisa agak lama hanya dimakan sekali Senin dan Kamis saja. Kami harap nanti ada perbaikan penyediaan dapur atau kompor pemanas, agar makanan yang dikirim keluarga lebih awet," imbuhnya.
Namun bebasnya Rommy ini belum mencakup kekuatan hukum yang tetap. Sebab KPK sudah mengajukan kasasi ke MA. Bilamana kelak MA memutuskan Rommy dihukum dengan pidana lebih dari 1 tahun maka Rommy akan kembali dijebloskan ke sel.
(dhn/rfs)